AS Tarik Diri, Damaskus dan Moskow Didekati Pimpinan Kurdi
Negosiasi dengan Damaskus dan Moskow dengan para pimpinan Kurdi bakal berlangsung dalam waktu dekat. Hal itu disebabkan karena Amerika Serikat (AS) tak akan melakukan apa pun terhadap rencana serangan militer Turki ke wilayah Suriah utara.?
"Jika pasukan AS meninggalkan Suriah utara, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS akan dipaksa untuk mempelajari semua opsi yang tersedia," ujar Badran Jia Kurd, seorang pejabat SDF, seperti dikutip dari?Russia Today, Rabu (9/10/2019).
Dia mengatakan bahwa skenario seperti itu dapat mendorong SDF untuk mengadakan pembicaraan dengan Damaskus atau pihak Rusia untuk mengisi kekosongan atau memblokir serangan Turki.
Baca Juga: Turki Kukuh dengan Keputusan dan Tak Gubris Ancaman AS
Komentarnya seolah mempertegas pernyataan sebelumnya dari Jenderal SDF, Mazloum Kobani Abdi, yang mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan kemitraan dengan Damaskus dan sekutunya untuk memerangi pasukan Turki yang menyeberang ke Suriah utara.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan menarik pasukan dari wilayah tersebut --sebuah langkah yang muncul ketika Turki bersiap untuk operasi anti-Kurdi.
Namun, laporan bahwa AS telah meninggalkan sekutu Kurdi-- yang dianggap sebagai teroris oleh Ankara - mungkin dibesar-besarkan.
"AS hanya menarik sejumlah kecil pasukan dari Suriah utara di dekat perbatasan Turki," kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS kepada AFP menyusul pengumuman Trump.
Turki mengatakan ingin membangun "zona aman" di sepanjang perbatasan antara kedua negara, dengan alasan bahwa operasi militer akan memungkinkan pengungsi Suriah untuk kembali ke rumah dengan selamat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: