Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Minta Tolong Presiden, Anies Ngaku Punya Cara Lain Atasi Banjir Jakarta

        Minta Tolong Presiden, Anies Ngaku Punya Cara Lain Atasi Banjir Jakarta Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut program normalisasi Kali Ciliwung untuk membebaskan ibu kota bebas banjil tidak berjalan efektif.

        Hal tersebut dikatakan Anies, setelah adanya normalisasi di Kampung Melayu, Jakarta Timur tapi kawasan itu tetap menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

        "Lihat beberapa bulan lalu ketika kawasan Kampung Melayu banjir, padahal di situ sudah dilakukan normalisasi, dan justru banjirnya di kawasan yang sudah terjadi normalisasi," katanya kepada wartawan, Selasa (15/10/2019).

        Baca Juga: Macet Pelebaran Trotoar, Ini Saran Bang Anies, Mau Coba?

        Baca Juga: Setahun Sudah Anies Minta Wagub, Tapi Diganjal DPRD?

        Menurut Anies, penyebab masihnya banjir di kawasan itu karena tak volume air di kawasan hulunya tidak diatur. Karena itu, ia berharap pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Bogor,? yang dikerjakan Kementerian PUPR segera selesai di akhir tahu 2019.

        "Saya berbicara dengan Pak Presiden, juga soal percepatan bendungan-bendungan yang dibangun di hulu," ujarnya.

        Lebih lanjut, ia meminta pemerintah daerah yang menyangga wilayah Ibu Kota untuk gencar melakukan pembuatan kolam retensi untuk menampung air sebelum dikirim ke Jakarta.

        "Harus kita dorong lebih jauh adalah membangun kolam-kolam retensi di hulu sehingga volume air yang masuk ke Jakarta itu terkendali," usulnya.

        Ia menilai? bila sumber air di hulu tidak dikontrol, maka wilayah Jakarta akan selalu menjadi langganan banjir selama musim hujan.

        "Volume air dari hulu tidak dikendalikan, maka sebesar apapun yang kita buat, secepat apapun jalur sampai ke laut, kita akan selalu menghadapi masalah," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: