Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ketegangan AS dan China, Menteri Pertahanan Singapura Inginkan. . .

        Ketegangan AS dan China, Menteri Pertahanan Singapura Inginkan. . . Kredit Foto: Foto/Reuters
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen meminta Amerika Serikat dan China untuk menyelesaikan ketegangan yang ada. Ng Eng menyebut, ketegangan AS dan China mengganggu stabilitas global.

        "AS dan China perlu menemukan landasan bersama sementara setuju untuk tidak setuju pada isu-isu lain, agar tidak mengambil risiko ketidakstabilan global," terang Ng Eng, saat berbicara di Forum Xiangshan di Beijing, China.

        "Dunia kita membutuhkan AS dan China, tidak hanya untuk memastikan kemajuan dan stabilitas, tetapi juga untuk menghadapi tantangan keamanan bersama seperti perubahan iklim, ancaman nuklir, dan terorisme," sambungnya, seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa (22/10/2019).

        Dia menyebut bahwa menemukan titik temu bukanlah hal yang mudah. Tetapi, Ng Eng menyebut, mengingat bahwa alternatifnya jauh lebih buruk, AS dan China harus memilih untuk bertindak, karena tantangan ini merupakan tantangan politis.

        Baca Juga: Terkena Dampak Perang Dagang, Raksasa Teknologi AS Ini Pindah Pabrik dari China ke . . . .

        Melihat adanya alasan gesekan, Ng Eng menjelaskan AS ingin mengatasi kekurangan dan persepsi ketidakadilan dalam peraturan dan praktik perdagangan internasional. AS juga, paparnya, juga ingin memperjuangkan cita-cita demokrasi yang dijunjung tinggi negara itu, sementara pemerintahan Donald Trump percaya negara-negara lain harus berbuat lebih banyak untuk melindungi kepentingan pribadi.

        Ng Eng meyebut, di sisi lain, China berharap untuk melestarikan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan Organisasi Perdagangan Dunia saat ini dan China juga mengakui bahwa mereka harus melindungi kepentingannya.

        "Dilihat dari nilai nominalnya, kedua narasi itu tidak selalu bertentangan, setidaknya tidak secara geografis. AS dan China tidak berbagi perbatasan darat atau bersaing untuk sumber daya fisik apa pun sebagai taruhan tinggi," ucapnya.

        "Namun, dunia menemukan dirinya di tengah-tengah persaingan strategis yang, bagi generasi ini, akan menjadi satu-satunya masalah paling kritis yang menentukan nasib dunia, negara, dan warga negara kita pada umumnya," tukasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Abdul Halim Trian Fikri

        Bagikan Artikel: