Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Heboh Skandal Lem Aibon Seharga Rp82 Miliar, Anak Buah Anies: Iya Saya Salah!

        Heboh Skandal Lem Aibon Seharga Rp82 Miliar, Anak Buah Anies: Iya Saya Salah! Kredit Foto: Antara/Dede Rizky Permana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Suku Dinas Pendidikan wilayah 1 Jakarta Barat mengakui salah pilih memasukkan lem aibon sebagai komponen alat tulis kantor (ATK) dengan anggaran sebesar Rp82,8 miliar dalam rancangan anggaran 2020.

        Baca Juga: Dipelototin PSI Beli Lem Aibon Rp82 Miliar, Anak Buah Anies: itu Salah Ketik!

        "Iya salah pilih. Jadi karena ada banyak pilihan lain. Tapi saya gak berfikir sampai sejauh ini. Katakanlah kebutuhan aibon itu jadi viral sampai seperti ini," kata Kasubag TU Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Barat Sudarman saat dijumpai wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu.

        Anak buah Anies Baswedan itu mengakui memiliki peran sebagai orang yang bertanggung jawab mengetik komponen- komponen masih contoh sementara (dummy) dalam rancangan anggaran bagi 209 Sekolah Dasar di wilayah Jakarta Barat untuk 2020.

        Ia mengakui secara sadar memilih komponen lem aibon sebagai bagian dari ATK sebanyak Rp82,8 miliar yang memang direncanakan dianggarkan untuk Belanja Operasional Pendidikan (BOP).

        Menurut Sudarman, nantinya anggaran alat tulis kantor untuk 209 sekolah akan disesuaikan dengan kebutuhan pihak penyelenggara pendidikan.

        "Seharusnya gak ada (lem aibon) tapi karena kita nunggu RKS (rencana kerja sekolah) yang disusun dan direkap, baru nanti disesuaikan lagi, " kata Sudarman.

        Hal tersebut juga dipaparkan oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat.

        "Seyogyanya menunggu komponen atau uraian kegiatan yang disusun masing- masing sekolah. Karena uraian kegiatan komponen belum tersedia di seluruh sekolah dan masih dalam proses. Maka teman- teman suku dinas menginput komponen sementara," ujar Syaefuloh.

        Sebelumnya, PSI menyoroti anggaran lem aibon senilai Rp82 miliar di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat.

        Dinas Pendidikan DKI lalu menyebut ada salah ketik. Lalu anggaran pulpen Rp124 miliar juga jadi pertanyaan PSI.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: