Pada ajang desain berskala dunia, Good Design Award (GDI) atau G-Mark, yang diselenggarakan Kamis (31/10/2019) di Tokyo, Jepang, pemenang Good Design Indonesia kembali mendapatkan penghargaan. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) memfasilitasi 15 produk dan 6 di antaranya berhasil menyabet penghargaan tersebut.
"Penghargaan ini menjadi tolok ukur bahwa produk Indonesia juga dapat bersaing di ajang internasional. Keunggulan produk Indonesia bukan hanya dari segi kualitas, melainkan juga desain. Diharapkan, produk-produk ini nantinya dapat diterima di pasar internasional, terutama Jepang yang merupakan mitra dagang utama Indonesia," ungkap Direktur Jenderal PEN, Dody Edward, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
Baca Juga: 80 Peserta Sayembara Desain Survei Lokasi IKN
Dody menjelaskan, G-Mark tahun 2019 diikuti oleh 4.120 produk yang berasal dari 20 negara yaitu Turki, Kanada, Perancis, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, Peru, Thailand, Tiongkok, Jerman, Indonesia, Singapura, Swiss, Jepang, Finlandia, Hongkong, Italia, Slovenia, Taiwan, dan Inggris. Salah satu produk peraih penghargaan G-Mark ke-63 adalah Natha karya Freddy Chriswantra yang juga sebagai pemenang GDI of the Year 2019. Natha merupakan produk penyimpanan multifungsi yang dirancang dapat beradaptasi dengan tren gaya hidup masa kini dengan mengutamakan efisiensi pemakaian tempat.
Lima produk lainnya yang meraih GDI Best 2019 yaitu Citra karya Freddy Chriswantra, produk yang mengedepankan konsep nilai-nilai tradisi di nusantara. Salah satu nilai tradisi yang diambil sebagai konsep desain Citra adalah kebiasaan "memberi" sebagai wujud kepedulian kepada sesama. Untuk itu, Citra digunakan sebagai keranjang hantaran. Selanjutnya, OJKIT karya Arintha Vysistha yang merupakan perlengkapan bermotor dengan mengembangkan kombinasi inovatif antara pelindung rambut dan masker. Penciptaan produk ini bertujuan untuk membantu perjalanan pengguna sepeda motor agar lebih nyaman, praktis, dan modis.
Pemenang selanjutnya adalah Buloo karya Iwan Sung, berupa sedotan yang terbuat dari bahan bambu dengan potongan lebih kurang 0.2 mm yang diambil dekat area kulit. Dengan menggunakan teknik tradisional khusus Daerah Parakan Honje, Indihiang Tasikmalaya, produk ini menjadi eksklusif karena keberadaan perajinnya yang makin langka. Norhouse karya Yanuar Pratama Firdaus dan Gea Sentanu terinspirasi dari berbagai masalah perkotaaan, salah satunya yaitu jumlah lahan yang kecil. Untuk itu, Norhouse hadir menawarkan desain arsitektur yang minimalis namun mampu mengakomodasi kebutuhan penghuni.
Terakhir, Laman Nupabomba?Rattan Campaign karya Alfath Kurniadi, Didi Alfin, Ady Setyawan, Rolly Anwar, dan Danita Maulida, terinspirasi dari Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah yang merupakan penghasil rotan terbesar di Indonesia. Laman Nupabomba menceritakan "Beyond Rattan", kehidupan lain di balik produk rotan. Sebagian cerita disajikan untuk membuat masyarakat lebih dekat dengan kehidupan rotan khususnya di Nupabomba.
"Manfaat yang diperoleh pemenang GDI bukan hanya sebatas trofi, sertifikat pemenang, atau kesempatan pameran baik di dalam maupun luar negeri, melainkan juga bahwa GDI adalah platform bagi pelaku usaha dan desainer Indonesia menuju ke pasar global melalui upaya pengembangan desain," imbuh Dody.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Nasional, Kemendag Dorong Sislognas
Ditjen PEN, lanjut Dody, juga bekerja sama dengan Japan External Trade Organization (JETRO) Tokyo dalam kegiatan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) "New Business Creation Meet Up". Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Ditjen PEN dengan Japan Institute of Design Promotion (JDP) dalam program pengembangan desain di kedua negara. Nantinya, akan diagendakan acara penandatangan perpanjangan nota kesepahaman antara kedua lembaga yang akan dilakukan langsung oleh Dirjen PEN dan Presiden JDP, Mr. Atsushi Oi.
"Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen Kemendag untuk terus berupaya mempromosikan produk-produk Indonesia di pasar internasional dengan menyediakan wadah dan peluang bagi pelaku usaha untuk dapat memamerkan produk-produk mereka pada pameran berskala internasional," ujar Dody.
Rangkaian kegiatan lainnya adalah telah dibukanya G-Mark Exhibition yang diselenggarakan hingga tanggal 4 November 2019 di Tokyo Midtown. Pada pameran tersebut, Ditjen PEN menampilkan produk-produk pemenang GDI 2019 melalui Paviliun GDI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum