Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Mau Berputus Asa, Bisnis Indonesia Prediksi Penjualan Capai 61%

        Tak Mau Berputus Asa, Bisnis Indonesia Prediksi Penjualan Capai 61% Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        HSBC belum lama ini merilis hasil survei bertajuk Navigator: Now, Next and How, yang melibatkan 9.131 perusahaan dari enam wilayah berbeda. Tujuannya, untuk mengukur sentimen dan harapan dunia bisnis di 35 pasar di seluruh dunia.

        Tahun depan, lebih dari setengah bisnis yang disurvei (54%) memperkirakan penjualan mereka tumbuh 15% atau lebih, yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata global (22%) dan Asia Pasifik (19%).

        "Bisnis Indonesia adalah yang paling optimis di 35 pasar. Bangladesh adalah yang terdekat, dengan 50% perusahaan Bangladesh mengharapkan pertumbuhan penjualan 15% atau lebih," kata Anurag Saigal, Deputi Direktur Commercial Banking PT Bank HSBC Indonesia.

        Baca Juga: Soal Prospek Bisnis, Bos-bos Perusahaan Indonesia Paling Optimis

        Dalam jangka waktu lima tahun, proporsi bisnis di Indonesia, lanjut Anurag, mengharapkan penjualan tumbuh 15% atau lebih mencapai 61%.

        Survei ini juga mengungkapkan, perusahaan Indonesia yang diperkirakan tumbuh dalam waktu dekat (tahun depan) kemungkinan akan didorong oleh gabungan peningkatan fokus pada keberlanjutan, serta pemasok (supplier) dan bahan baku (raw materials) berkualitas tinggi yang disokong oleh tenaga kerja terampil.

        Hal tersebut akan meningkatkan produktivitas dan pengembangan bisnis dengan pembukaan pasar baru dan pengenalan produk atau layanan baru.

        Asal tahu saja, ada sebanyak 150 perusahaan dari Indonesia yang menjadi responden dalam penelitian ini. Mereka merupakan para pengambil keputusan kunci dan memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan di perusahaan.

        HSBC menetapkan kriteria pengambilan sampel, yaitu perusahaan dengan omzet minimal US$1,75 juta dan batas korporasi sebesar US$16,5 juta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rosmayanti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: