Deka Insight Hadirkan Solusi Riset, Konsultansi, dan Teknologi Pemasaran
Berdasarkan survei online yang dilakukan Deka Insight, 53% masyarakat Indonesia yakin bahwa situasi ekonomi politik Indonesia akan lebih baik dalam satu tahun.
Survei tersebut dilakukan di 5 kota besar di Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar dengan melibatkan hingga 1.020 responden pada setiap tahapnya. Rentang usia responden 18-54 tahun, laki-laki dan perempuan dari berbagai kalangan sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Waktu pelaksanaannya pada Mei 2019, pasca pengumuman hasil pemilihan presiden, hingga November 2019.
Baca Juga: Dikepung Sentimen Negatif Eksternal, Ekonomi Indonesia Ternyata?
Terkait keinginan masyarakat menempatkan uangnya dalam enam bulan ke depan di 2020, hasil survei menunjukkan jawaban multiple yakni 59% pada tabungan rupiah, 20% logam mulia, 16% deposito, 13% properti, dan sisanya pada instrumen keuangan lainnya termasuk asuransi.
Sementara, untuk minat pembelian dalam enam bulan ke depan di 2020, responden dalam survei tertarik untuk membeli smartphone 41%, rumah 26%, motor 26%, laptop 21%, fashion bermerek 19%, alat-alat elektronik dan rumah tangga 17%, mobil 15%, dan perhiasan 15%.
Indeks materialisme masyarakat Indonesia di 5 kota besar di atas, dengan skala 6, menunjukkan angka 3,63 yang cukup jauh di atas nilai tengah 3. Indeks materialisme merupakan hasil pengukuran dengan serangkaian pertanyaan mengenai seberapa jauh kebahagiaan ditentukan oleh kepemilikan materi. Indeks ini juga signifikan berkorelasi dengan keinginan membeli barang mewah bermerek di kalangan masyarakat Indonesia.
Data di atas adalah bagian dari paparan pada seminar The Future of Marketing pada 21 November 2019 yang menghadirkan pembicara Godo Tjahjono, PhD. Strategic Data Driven Marketing Expert, doktor di bidang Consumer Analytics & Behavioral Insight dari Western Sydney University sekaligus Chief Strategy Officer DKstratt.
"Strategi pemasaran berbasis human-centric predictive analytics diperlukan dalam mengantisipasi minat beli yang lebih selektif dari calon konsumen," kata Godo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Lanjutnya, predictive analytics selain dapat digunakan untuk menghitung probabiltas beli setiap calon konsumen dari faktor karakteristik perilaku, sikap, dan persepsi, juga membantu pemasar untuk menggunakan alokasi anggaran pemasaran dengan lebih efisien.??
Hadir pula sebagai pembicara dalam seminar ini yakni Kurniawan Santoso, Digital Marketing Practitioner yang pernah berkarir di Google, Oracle, dan Facebook dengan topik "Marketing Technology & Attribution in Customer Journey" serta Joko Sriyono, SVP Digital Stack Indosat Ooredoo dengan materi "Digital Stack & Customer Experience".
Untuk menjawab kebutuhan bisnis akan riset, teknologi pemasaran dan konsultansi, PT Deka Citra International yang sejak tahun 1995 mengembangkan Deka Marketing Research kini resmi bertransformasi menjadi Deka Insight pada November 2019.
Deka Insight memiliki 5 kantor cabang dan 20 kantor perwakilan di seluruh Indonesia. Guna memberikan layanan lengkap yang terintegrasi (integrated-full service) kepada kliennya, Deka Insight yang berfokus pada consumer research dan insight, kini dilengkapi dengan layanan konsultansi stratejik dan transformasi yakni DKstratt, serta layanan teknologi analytics dan human-centric machine learning algorithms dengan label Dig Up Analytics.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum