Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengklaim telah didukung lebih dari 50 persen pemilik suara dalam pemilihan ketua umum (ketum) Partai Golkar. Bamsoet mengaku langkahnya maju sebagai caketum Golkar menghadapi calon petahana Airlangga Hartarto sudah melalui perhitungan politik yang matang.
?Saya tentu tidak akan menyampaikan yang hari ini saya sampaikan (maju sebagai caketum Golkar) kalau saya tidak memiliki kalkulasi politik yang matang,? ujar Bamsoet saat deklarasi pencalonan dirinya sebagai ketum Golkar di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Bamsoet mengatakan, selama ini ketika ditanya wartawan apakah dirinya bakal maju atau tidak, dirinya masih belum memberikan jawaban pasti karena masih harus melakukan kalkulasi politik.
Baca Juga: Disebabkan Airlangga Dzolim jadi Alasan Bamsoet Maju Caketum Golkar
?Saya harus berkeliling dulu ke stakeholder, apakah saya ada manfaatnya untuk maju, apakah saya diharapkan untuk maju, apakah saya diharapkan bisa memperbaiki Partai Golkar, dan semuanya menyampaikan kekuatan kita cukup kuat, lebih dari setengah kita dapat dukungan. Dan daerah maupun para pendiri Partai Golkar yakin bahwa saya bisa memperbaiki kondisi Partai Golkar,? katanya.
Bamsoet menyatakan maju dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang akan digelar di Jakarta pada 4-6 Desember 2019 mendatang dengan tujuan untuk menjaga keutuhan Pargai Golkar.
?Karena ada yang terzalimi dan desakan para senior, kemarin mereka sudah berkumpul di (Hotel) Sultan, dan meminta saya untuk tidak mundur dan tetap maju dalam pertarungan Munas Partai Golkar, 3-6 Desember akan datang,? kata Bamsoet.
Bamsoet mengatakan, di antara tujuannya maju dalam Munas adalah karena para senior partai yang menjadi pendukung Bamsoet, mengingatkan dirinya bahwa langkahnya maju dalam munas ini bukan hanya harus memenangkan pertarungan, dan tapi juga harus mengembalikan lagi Partai Golkar ke khittah-nya.
?Partai di mana dulu didirikan oleh para purnawirawa, oleh TNI-Polri untuk melawan ketika itu komunisme. Dan saya punya kewajiban untuk memperbaiki tata kelola partai yang selama ini tidak dirasakan oleh daerah-daerah, tidak dirasakan bahwa partai mengayomi kawan-kawan di daerah sehingga perolehan Partai Golkar (dalam Pileg 2019) menjadi merosot,? katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto