Kementerian Perhubungan akan membangun transportasi berbasis rel atau perkeretaapian di ibu kota negara yang baru, Kalimatan Timur. Pembangunan infrastruktur perkeretaapian membutuhkan investasiRp209,6 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Djoko Sasono, mengatakan bahwa angka tersebut sudah termasuk proyek MRT, KRL, jalur kereta api dan pengadaan kereta listrik, beserta stasiun.
Baca Juga: Budi Siap Kebut Tiga Proyek Transportasi RI-Jepang
?Itu baru hitung-hitungan sementara. Nanti akan ada dari kajian Bappenas dan lainnya. Setelah itu, baru akan kita hitung kembali. Ini berdasarkan pengalaman kita selama melakukan pembangunan di Indonesia," kata Djoko, dikutip dari Rakyat Merdeka, Kamis (21/11/2019).
Menurut Djoko, moda transportasi kereta menelan biaya cukup tinggi. Sebab, dalam proses pembangunannya akan menggunakan teknologi canggih sesuai dengan konsep ibu kota baru, yakni smart city.
"Tentunya ini pembangunan baru dan segala macam. Teknologi yang kita buat itu kan smart city,? katanya.
Moda transportasi MRT nanti akan menghubungkan Balikpapan dengan Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Pembangunannya akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama, pembangunan jalur Bandara Sepinggan Balikpapan-Karang Joang Sepaku-Penajam Paser Utara-Pusat ibu kota baru.
Pada tahap kedua, pembangunan jalur Karang Joang Balikpapan-Semboja Kutai Kartanegara-Sepaku Penajam Paser Utara-Pusat ibu kota baru. MRT tahap pertama dan kedua akan memiliki sembilan stasiun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum