Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Ada 'Tahapan Kedua' pada Kesepakatan Dagang AS-China, Kenapa?

        Tak Ada 'Tahapan Kedua' pada Kesepakatan Dagang AS-China, Kenapa? Kredit Foto: Antara
        Warta Ekonomi, Washington -

        Pejabat-pejabat dari Amerika Serikat (AS) dan China meragukan adanya 'tahapan kedua' dalam kesepakatan dagang kedua negara. Hal itu karena AS dan China sudah kesulitan untuk meraih 'tahapan pertama' untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung 16 bulan.

        Dalam konferensi pers dengan wakil Perdana Menteri bulan Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan ia berharap perundingan segera masuk ke pembahasan tahapan kedua. Setidaknya tidak lama setelah 'tahapan pertama' selesai.

        Baca Juga: Sungguh Terlalu! AS-China Bikin Bursa Asia Makin Tak Karuan!

        Trump mengatakan tahapan kedua ini akan fokus pada hal-hal utama yang AS keluhan kepada China. Seperti pencurian hak intelektual dengan memaksa perusahaan-perusahaan AS memberikan teknologi mereka ke saingan mereka di China.

        Namun, para sumber mengatakan dengan adanya pemilihan presiden 2020, sulitnya penyelesaian tahap pertama dan keengganan Gedung Putih mendorong negara lain menekan Beijing. Meredupkan harapan yang lebih ambius dalam waktu dekat.

        Pejabat pemerintah China mengatakan mereka tidak mengantisipasi perundingan tahapan kedua sebelum pemilihan presiden AS selesai. Ini karena mereka ingin melihat apakah Trump memenangkan periode keduanya atau tidak.

        "Trump yang ingin menandatangani kesepakatan itu, bukan kami. Kami bisa menunggu," kata salah satu pejabat China dilansir Reuters, Senin (25/11).

        Perang dagang antara AS dan China telah memicu gejolak perdagangan dan pertanian global. Kondisi ini mengganggu rantai pasokan barang dan menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia. Kegagalan dalam mengatasi alasan utama terjadinya perang dagang tersebut meningkatkan pertanyaan apakah pengorbanan ini pantas.

        Banyak pakar ekonomi pasar bebas memandang praktik perdagangan Beijing yang tidak adil masih belum ada solusinya. Pada Rabu (20/11) dikabarkan penandatanganan tahanpan pertama dapat diundur sampai tahun depan.

        Ini karena kedua negara masih belum mencapai kesepakatan dalam permintaan Beijing. China ingin AS menurunkan kembali tarif barang yang mereka naik selama perang dagang berlangsung.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: