Penggawa Arsenal, Mesut Ozil, mendapat dukungan dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, terkait aksinya yang membela Muslim Uighur. Dukungan ini disampaikan Pompeo lewat sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @SecPompeo.
Belum lama ini, Ozil memang mengutarakan kecaman terhadap aksi kekerasan yang terjadi terhadap masyarakat Muslim Uighur di China. Dalam sebuah unggahan di akun media sosial pribadinya, Ozil meminta masyarakat Muslim dunia untuk tak diam menyaksikan sikap keji tersebut.
"Alquran dibakar, masjid-masjid ditutup, sekolah-sekolah muslim dilarang, cendekiawan dibunuh satu per satu, banyak orang dikirim ke kamp-kamp. Masyarakat muslim diam. Suara mereka tidak terdengar," cuit Ozil di akun Instagram pribadinya, @m10_official.
Baca Juga: Masih Ada Penindasan Muslim Uighur di China, Ini Sikap Indonesia
Pro dan kontra tentu saja mewarnai aksi yang dilakukan Ozil. Bahkan, akibat unggahan itu, stasiun televisi di China pun akhirnya batal menayangkan pertandingan Arsenal kontra Manchester City dalam pekan ke-17 Liga Inggris 2019-2020.
Tetapi kali ini, dukungan didapat gelandang asal Jerman itu dari salah satu tokoh penting di Negeri Paman Sam ?julukan Amerika Serikat. Pompeo mengatakan bahwa pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi tidak akan pernah bisa disembunyikan.
"Gerai propaganda Partai Komunis China dapat menyensor permainan Mesut Ozil dan Arsenal sepanjang musim, tetapi kebenaran akan menang. PKC tidak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap warga Uighur dan agama lain dari dunia,? ujar Pompeo di akun Twitter pribadinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: