Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Utan Kemayoran Tahap I Selesai, Siap Sejukkan Masyarakat Urban

        Utan Kemayoran Tahap I Selesai, Siap Sejukkan Masyarakat Urban Kredit Foto: Agus Aryanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah pesatnya pembangunan kota Jakarta dan keterbatasan ruang terbuka hijau (RTH) publik, PPK Kemayoran menyuguhkan solusi tata hijau perkotaan melalui revitalisasi Utan Kemayoran.

        Program revitalisasi tahap I Utan Kemayoran seluas 22,3 ha tersebut telah rampung pada November 2019. Pembangunan yang dimulai sejak pertengahan tahun ini akan siap dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati ruang terbuka hijau di kota Jakarta.

        Direktur Utama PPK Kemayoran, Medi Kristianto, dalam diskusi bersama media di kawasan tersebut, Kamis (19/12/2019), mengatakan, revitalisasi kawasan tersebut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat urban akan area terbuka hijau di kota Jakarta.

        Baca Juga: Bhinneka.com Sumbang Pajak Terbesar di Wilayah KPP Kemayoran

        PPK Kemayoran akan melakukan peluncuran Utan Kemayoran pada Sabtu (21/12/2019) mendatang dengan konsep Three Wonderful Journeys, yaitu forest trail, mangrove expedition, dan water playground, yang mewakili tiga karakter utama Utan Kemayoran sebagai sarana rekreasi, edukasi, dan konservasi.

        "Kegiatan launching Utan Kemayoran nantinya meliputi acara peresmian, pelepasan burung, penanaman pohon, tur keliling Utan Kemayoran, dan acara hiburan sekaligus peluncuran logo dan nama resmi ?Utan Kemayoran? sebagai wajah hutan Kemayoran yang baru," jelas Medi.

        Keberadaan Utan Kemayoran diharapkan menjadi oase di kawasan Kemayoran dan menambah jumlah ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat seuai dengan tujuan revitalisasi Utan Kemayoran sekaligus untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Masyarakat dapat masuk dan memanfaatkan fasilitas dengan gratis.

        "Kegiatan revitalisasi menghabiskan dana sekitar lima koma sekian miliar untuk tahap satu. Untuk tahap-tahap berikutnya nanti tentu akan ada," imbuh Medi.?

        Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran, Rizki Renando menambahkan, PPK Kemayoran berupaya merevitalisasi hutan kota pasif menjadi hutan kota aktif yang dimulai dari perbaikan fisik hutan kota, meliputi pembangunan amphiteater dan floating stage yang dapat digunakan untuk kegiatan, seperti konser musik dan pentas lainnya.

        Selain itu, pengunjung dapat melihat pemandangan di sekeliling kawasan Kemayoran melalui viewing tower. Pembentukan pulau-pulau ekologis di ekosistem rawa payau hutan kota juga dilakukan guna memberikan manfaat berupa terbentuknya persinggahan baru bagi hewan-hewan di hutan kota yang sebelumnya hanya semak belukar.

        Salah satu obyek yang dibangun dan menjadi ikon Utan Kemayoran adalah jembatan gantung berbentuk lengkung dinamis berfungsi sebagai viewing deck yang melayang di atas air. Jembatan ini terintegrasi dengan fasilitas lain untuk pengunjung berupa toilet umum, parkir mobil, dan parkir motor yang dapat dimanfaatkan pengunjung.

        Tidak hanya itu, pembangunan Utan Kemayoran juga meliputi sarana edukasi bagi pengunjung berupa penangkaran burung dan kupu-kupu yang dapat dipelajari oleh siswa-siswa sekolah.

        Rizki juga menjelaskan, kawasan tersebut dibagi menjadi lima zona, A hingga E, di mana setiap zona memiliki peruntukan yang berbeda-beda. Zona A di dekat jalan terdapat jogging track, di tempat ini saat ini belum ada pembangunan, namun di fase dua direncanakan akan dibangun jembatan penyebrangan.

        Baca Juga: DPMPTSP DKI Buka Layanan di Jakarta Fair Kemayoran

        Zona B merupakan tempat parkir, tapi juga bisa digunakan untuk berbagai macam acara, serta ada menara pandang, amphitheater, dan panggung di atas air. Kemudian Zona C terdapat sangkar burung. Zona D, dermaga dan penangkar kupu-kupu. Dan Zona E digunakan sebagai fungsi utilitas seperti pengolahan sampah dan air.?

        "Seluruh pembangunan Utan Kemayoran berupaya memenuhi tujuan rekreasi hutan untuk dapat dinikmati masyarakat perkotaan, edukasi untuk mengenalkan flora dan fauna, serta konservasi untuk pelestarian mangrove," kata Rizki.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: