Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Datangi Trump, Jepang Desak Penghapusan Penuh Tarif AS

Datangi Trump, Jepang Desak Penghapusan Penuh Tarif AS Kredit Foto: Reuters/Toru Hanai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jepang akan melakukan negosiasi seputar tarif dengan Amerika Serikat (AS). Pihaknya ingin mencapai penghapusan penuh aturan bea masuk yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menteri Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, mengatakan bahwa kebijakan tarif mengancam ekonomi dari Negeri Sakura. Hal tersebut menyusul dampak tarif yang menggerus keuntungan perusahaan dari Jepang.

Baca Juga: Optimisme Warnai Bursa Asia, Jepang Segera Negosiasikan Soal Tarif ke Donald Trump

“Tarif yang sudah berlaku terus menggerus keuntungan perusahaan kami dari hari ke hari,” kata Akazawa, dilansir dari Reuters, Rabu (15/4).

Akazawa berharap dirinya dapat mencapai situasi win-win dengan Trump. AS menurutnya dapat mendongkrak ekonominya sendiri tanpa perlu menerapkan tarif, antara lain melalui perluasan investasi negaranya di AS.

“Ini tidak akan mudah, tapi pemerintah akan bekerja secara terpadu untuk mencapai tujuan ini secepat mungkin,” katanya.

Namun, Akazawa tidak memberikan perkiraan waktu maupun rincian terkait dengan sejumlah kesepakatan yang akan didorong ke AS. Namun pembicaraan ini diproyeksikan akan mencakup berbagai topik penting seperti tarif, hambatan non-tarif, serta isu sensitif terkait nilai tukar mata uang.

“Tujuan kami adalah penghapusan total tarif tambahan dari Amerika Serikat,” tegas Akazawa.

Adapun kebijakan tarif diperkirakan dapat memangkas 0,6 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi dari Jepang di 2025. Kebijakan tersebut juga berisiko melemahkan sentimen bisnis dan menggagalkan siklus kenaikan upah dan harga, yang selama menjadi perhatian dari Bank of Japan (BOJ).

BOJ sendiri tidak khawatir soal dampak kebijakan tarif. Pihaknya mengatakan bahwa situasi saat ini berbeda dengan situasi rush for cash seperti saat krisis keuangan global.

“Tidak seperti saat krisis keuangan global, saat ini kami tidak melihat penurunan besar dalam likuiditas jangka pendek,” kata Kepala Departemen Urusan Moneter BOJ, Akio Okuno.

Baca Juga: Ikuti Workshop di Suikoushya, Kyoto: Ini Pembelajaran Craftsmanship Kayu Tradisional Jepang untuk Pengembangan Industri

Kendati demikian, ketidakpastian akibat kebijakan tarif kemungkinan akan membuat kenaikan suku bunga ditunda oleh BOJ di 30 April – 1 Mei.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: