Pengamat BUMN Toto Pranoto mengkritisi wacana Menteri BUMN Erick Thohir untuk membuat Holding Asuransi. Ia menilai langkah tersebut terlalu naif jika holding hanya sebatas menyelamatkan Jiwasraya.
"Jadi kalau holding asuransi itu dibikin hanya untuk menyelamatkan Jiwasraya ya terlalu naif gitu loh ya," ucapnya, kepada wartawan, Jumat (27/12/2019).
Semestinya, sambung dia, pembentukan Holding Asuransi dapat menjadi tonggak pengelolaan industri asuransi, bukan hanya sebatas menyelamatkan Jiwasraya.
"Ya jangka pendeknya bantu Jiwasraya lah. Tapi jangka panjangnya harus mampu menumbuhkan sinergi yang lebih kuat dan kemudian asuransi di Indonesia BUMN khsususnya, bisa kompetisi melawan asuransi internasional," kata dia.
Baca Juga: Soal Jiwasraya, SBY Pilih Pasrah, Jawabannya Menyayat Hati!
Baca Juga: Jiwasraya Tanam Modal di Saham Perusahaan Milik Erick Thohir, So What?
Sambungnya, "Kan sekarang itu daya saing nasional masih kalah jauh dibandingkan daya saing asuransi internasional yang beroperasi di Indonesia," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pihaknya berencana membuat induk usaha di sektor industri asuransi, yang akan berlangsung pada awal tahun 2020.
Menurut Erick, tujuan pembentukan Holding ini adalah untuk langkah awal penyelesaian kasus gagal bayar polis asuransi JS Saving Plan Jiwasraya senilai Rp12,4 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil