Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sistem Peringatannya Belum Ada, Mendingan Siap-siap Aja Deh Kalau Hujan

        Sistem Peringatannya Belum Ada, Mendingan Siap-siap Aja Deh Kalau Hujan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan belum tersedianya sistem peringatan dini atau Early Warning terkait dengan curah hujan tinggi yang akibatkan potensi banjir di perkotaan.

        Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB Bambang Surya Putra menjelaskan, sistem Early Warning saat ini hanya tersedia di jalur-jalur sungai utama, salah satunya di Katulampa, Bogor.

        "Tapi ketika kami mendapatkan curah hujan yang tinggi yang sifatnya lokal di perkotaan itu memang belum tersedia early warning system," kata Bambang di Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

        Baca Juga: Cetus Anies: Banjir Jakarta Cukup Diatasi Selevel Lurah, Bapak Ngapain?

        Bambang menuturkan, meskipun di Katulampa sudah tersedia peringatan siaga I dan II, namun apabila peringatan soal curah hujan ekstrem sampai saat ini juga masih terbatas.

        "Saya juga enggak tahu sih rasanya di BMKG juga belum punya untuk cuaca ekstrem yang saat ini terjadi," ucap Bambang.

        Menurut Bambang, dengan adanya kejadian banjir parah, pihaknya akan menyediakan dan memperkuat sistem peringatan dini di perkotaan. Hal itu, sebetulnya sudah disiapkan pada tahun 2020 ini.

        "Tapi untuk kondisi saat ini itu juga nama harus dikembangkan sebetulnya terkait dengan ini Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk tahun 2020 sampai 2024 untuk pembangunan early warning system namun sebelum itu dimulai tahun 2020 ini bencana sudah keburu datang," papar Bambang.

        Baca Juga: Solusi Banjir Jakarta, Jokowi Maunya Begini, Anies Maunya Begitu?

        "Karena ini memerlukan anggaran yang cukup besar kemudian pemerintah pada tahun 2018 dan 2019 sudah merencanakan kerjasama dengan, namun baru ada persetujuan dari pemerintah Indonesia dan pemerintah di beberapa negara itu tahun 2020 itupun didanai oleh Bank Dunia," tambahnya.

        Di sisi lain, Bambang menekankan, peringatan dini adalah suatu keharusan untuk tersampaikan ke masyarakat luas. Tujuannya agar warga bisa mempersiapkan diri sejak dini untuk menghadapi potensi banjir yang terjadi.

        "Early warning system itu sebetulnya harus sampai ke masyarakat satu persatu tapinya baik menggunakan handphone alat sosial media ataupun dan itu agar masyarakat mendapatkan peringatan sebelum bencana itu datang," tutup Bambang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: