Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ratu Elizabeth II Takut Pangeran Harry Pilih 'Opsi Nuklir' Seperti Putri Diana, Ini Penjelasannya

        Ratu Elizabeth II Takut Pangeran Harry Pilih 'Opsi Nuklir' Seperti Putri Diana, Ini Penjelasannya Kredit Foto: Reuters/Daniel Leal-Olivas
        Warta Ekonomi, London -

        Ratu Inggris Elizabeth II takut bahwa Pangeran Harry dan Meghan Markle akan mengambil "opsi nuklir" dengan memberikan wawancara yang merusak rumah tangga kerajaan seperti yang dilakukan Putri Diana tahun 1995.

        Kekhawatiran itu muncul setelah Pangeran Harry dan istrinya mengumumkan pengunduran diri mereka sebagai bangsawan senior Kerajaan Inggris. Adik Pangeran William itu selama ini dikenal sebagai sosok yang terpukul atas kematian ibunya, Putri Diana, dalam kecelakaan tragis yang diwarnai skandal yang mengguncang kerajaaan.

        Kekhawatiran sang Ratu diungkap sumber istana. Dia khawatir bahwa Megan yang bergelar Duchess of Sussex akan mengutarakan keluhannya tentang kehidupan kerajaan dalam wawancara terlarang. Sumber Istana mengatakan tindakan seperti itu adalah "opsi nuklir" jika Pangeran Harry dan Meghan masih tidak bahagia setelah pembicaraan mereka dengan para petinggi kerajaan di Sandringham yang dijadwalkan digelar hari ini (13/1/2020).

        Baca Juga: Pangeran William Angkat Suara Soal Hengkangnya Sang Adik, Harry Itu...

        Anchor berita ITV, Tom Bradby, yang merupakan teman dari Harry-Meghan, mengatakan hasil pembicaraan di Sandringham "tidak akan cantik".

        Mengutip laporan Daily Mirror, Senin (13/1/2020), Ratu Elizabeth II dan para punggawa istana mulai takut bahwa Meghan dan Harry akan memberikan wawancara yang merusak rumah tangga kerajaan seperti yang pernah dilakukan Putri Diana pada tahun 1995.

        Diana saat itu memberi tahu jurnalis Martin Bashir bahwa dia menderita gangguan makan bulimia dan melukai diri sendiri sebagai bagian dari "The Firm" selama pernikahannya dengan Pangeran Charles yang ternyata tidak setia.

        Baca Juga: Babak Baru Pangeran Harry dan Meghan Markle yang Mau Risen dari Istana

        Para punggawa takut Harry dan Meghan akan menyebut rumah tangga kerajaan "rasis dan seksis" jika mereka dilarang memberikan wawancara kepada media.

        "Saya punya ide tentang apa yang mungkin ditayangkan dalam wawancara duduk penuh, tanpa larangan, dan saya tidak berpikir itu akan cantik," kata jurnalis Tom Bradby.

        Pembicaraan tentang wawancara dipandang sebagai ancaman serius untuk memaksa Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles dan Pangeran William turun tangan. Ketiga petinggi kerajaan itulah yang dijadwalkan akan bertemu Pangeran Harry hari ini.

        Jika pertemuan itu terjadi, maka itu merupakan yang pertama kalinya sejak Harry dan Meghan mengumumkan pengunduran diri mereka sebagai bangsawan senior.

        Publik Inggris pada hari Minggu menunjukkan dukungan mereka untuk Ratu Elizabetah II dengan bertepuk tangan saat sang Ratu meninggalkan gereja di Sandringham.

        Jean Acton (70) asal Fakenham, Norfolk, adalah di antara para wellwishers dan menggambarkan krisis ini sebagai ?tamparan di muka? untuk sang Ratu.

        Baca Juga: Museum Madame Tussauds Singkirkan Patung Lilin Pangeran Harry dan Meghan Markle

        Ditanya tentang Harry dan Meghan, Acton mengatakan, ?Mereka harus mengembalikan uang. Anda tidak dapat memiliki kue dan memakannya. Mereka telah melakukan yang kotor pada Ratu."

        Pangeran Charles telah terbang pulang dari Oman, di mana ia menghadiri upacara berkabung atas meninggalnya Sultan Qaboos bin Said Al Said, pada akhir pekan lalu.

        Meghan diperkirakan akan menyimak pertemuan dari Kanada, di mana dia tinggal bersama putranya yang berusia delapan bulan, Archie, setelah meninggalkan Inggris pada hari Rabu lalu.

        Baca Juga: Apa Alasan Pangeran Harry dan Meghan Mundur dari Keluarga Kerajaan?

        Ratu dan bangsawan senior telah "terluka" oleh pengumuman pengunduran diri Harry dan Meghan sebagai bangsawan senior dan menjadi mandiri secara finansial. Pasangan itu juga ingin membagi waktu mereka antara berada di Inggris dan Kanada.

        Pangeran Philip (98), suami Ratu Elizabeth II sempat berseru, "Apa yang mereka mainkan?", ketika diberitahu tentang rencana Harry dan Meghan untuk mengundurkan diri sebagai bangsawan senior.

        Harry dan Meghan telah mengatakan bahwa mereka sepenuhnya siap untuk kehilangan gelar mereka demi memiliki kebebasan yang mereka inginkan.

        Sebelum pengumuman besar pasangan itu, Meghan dilaporkan meminta saran dari mantan Ibu Negara Amerika Serikat (AS), Hillary Clinton, yang mengunjungi pasangan itu di rumah mereka, Frogmore Cottage di Windsor, pada bulan November.

        Sebelum pertemuan yang dijadwalkan hari ini di Sandringham, semua pihak akan diberikan briefing tertulis, yang kemungkinan untuk menjabarkan pajak hukuman yang dapat dikenakan kepada Harry dan Meghan jika mereka terus maju dengan rencana mereka.

        Seorang sumber Istana mengatakan: "Ada berbagai kemungkinan bagi keluarga untuk meninjau dan mempertimbangkan pemikiran Sussex yang diuraikan di awal minggu ini."

        ?Membuat perubahan pada kehidupan kerja dan peran dalam monarki untuk Duke dan Duchess of Sussex membutuhkan diskusi yang kompleks dan bijaksana. Tujuannya tetap dalam hitungan hari, bukan minggu," ujar sumber Istana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: