Di China, Korban Terinfeksi Virus Korona Diisolasi Dalam Tabung Plastik
Sejumlah video baru menunjukkan orang-orang China yang terinfeksi atau dicurigai terinfeksi virus 2019-nCov, jenis baru virus korona, diisolasi dalam tabung plastik maupun kotak logam. Video horor para korban virus yang muncul pertama kali di Wuhan ini diambil dari Huizhou, Provinsi Guangdong.
Radio Free Asia telah membagikan video-video tersebut. Menurut laporan media itu, salah satu video menunjukkan seorang pasien yang terinfeksi virus 2019-nCoV di Huizhou dikeluarkan dari ambulans dalam sebuah tabung plastik besar oleh pekerja medis yang mengenakan lapisan pelindung.
Komisi Kesehatan Nasional China pada Jumat (24/1/2020) mengonfirmasi ada 830 kasus pasien yang terinfeksi dengan virus 2019-nCoV hingga hari Kamis kemarin. Sedangkan jumlah kematian meningkat menjadi 25 orang. Video lain yang di-tweet-kan oleh Xie Qing, seorang manajer media sosial dan jurnalis di Hong Kong, menunjukkan seseorang diangkut dalam kotak logam besar melalui sebuah bandara.
Baca Juga: Atasi Virus Korona, Pemerintah China Kucurkan Dana Rp1,97 Triliun
Satu orang telah dipastikan terinfeksi di Amerika Serikat (AS). Pihak berwenang belum merilis identitas pasien tetapi menggambarkannya sebagai seorang pria berusia 30-an di negara bagian Washington yang baru-baru ini mengunjungi China.
George Diaz, kepala program penyakit menular di Providence Regional Medical Center, tempat pasien dirawat, mengatakan kepada Guardian bahwa pasien dikarantina di ruang penahanan 20-foot-by-20-foot. Pasien juga dirawat oleh robot dengan stetoskop untuk membatasi kontak dokter dengan virus.
Kantor berita Reuters mengatakan kondisi pasien di AS masih belum diketahui. Pihak rumah sakit mengatakan pasien mungkin akan segera "dibebaskan".
Para pejabat di AS mengatakan mereka memantau 16 orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien, tetapi belum ada yang menunjukkan gejala terinfeksi virus. Hong Kong, tempat satu kasus yang dikonfirmasi, menyatakan telah mengubah lokasi kamp menjadi zona karantina untuk menampung orang-orang yang mungkin telah berhubungan dengan seseorang yang terinfeksi virus.
Kota Wuhan sebagian besar terisolasi dari seluruh dunia sejak hari Kamis, ketika pemerintah menutup opsi transportasi dan memerintahkan orang-orang untuk tidak masuk atau pun meninggalkan kota itu tanpa alasan yang jelas. Mengenakan masker di kota itu sekarang menjadi hal wajib.
Tidak banyak yang diketahui tentang virus 2019-nCoV, yang sebelumnya belum pernah terlihat pada manusia. Pihak berwenang memperingatkan bahwa virus itu bisa bermutasi bahkan ketika para ahli mempelajarinya dan mencoba untuk menemukan solusi pengobatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: