Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mentan Syahrul Bakal Tingkatkan Usaha Tani Jadi Skala Bisnis

        Mentan Syahrul Bakal Tingkatkan Usaha Tani Jadi Skala Bisnis Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sektor pertanian selama ini mampu bertahan dalam kondisi pelambatan perekonomian Indonesia maupun dunia. Bahkan, sektor pertanian mampu menciptakan pertumbuhan positif dalam pembangunan nasional dengan menciptakan kesempatan kerja.?

        Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, kredit usaha rakyat (KUR) dan Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani) diharapkan akan lebih cepat menggerakkan pembangunan pertanian pedesaan menuju pertanian maju, mandiri, dan modern.

        Hal itu disampaikan Mentan Syahrul pada Sosialisasi Pemanfaatan Dana KUR dan Implementasi Kostratani di Wisma Negara CPI Kota Makassar, Sabtu (25/1/2020).

        Baca Juga:?Desember 2019 Ekspor Pertanian Tertingggi, Mentan Syahrul: Peran Negara Sejahterakan Rakyat

        "Peran itu nanti digerakkan oleh BPP sebagai pusat pelaksanaan Kostratani dengan mengefektifkan penyuluhan dan meningkatkan keahlian para penyuluh pertanian," kata Syahrul.

        Oleh karena itu, Kostratani, menurut Mentan Syahrul, didesain agar bisa mengidentifikasi potensi komoditas unggulan lokal yang bisa mengungkit pendapatan dan kesejahteraan petani.

        "Merica yang sering kita temukan di meja restoran-restoran, dengan intervensi teknologi dan pendampingan penyuluh, ke depan hal seperti ini sudah bisa diproduksi di level Kostratani. Cita-cita bersama kita, satu Kostratani memiliki satu pabrik," ungkap Syahrul.

        Pada kesemptan itu juga, Mentan Syahrul menyerahkan bantuan pertanian untuk Sulsel dengan total Rp150 miliar dalam bentuk 50 unit traktor roda empat, 100 unit traktor roda dua, 100 unit pompa air, 30 unit combine harvester, 3,3 ribu ton benih padi, 2,7 ribu ton benih jagung hibrida, 180 ton benih kacang tanah, 338 benih kedelai, 25 ton benih kacang hijau, serta pembagian KUR ke lima perwakilan kelompok tani.

        Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mengatakan bahwa serapan KUR pertanian nasional sampai dengan Jumat (24/1/2020) sudah mencapai Rp600 miliar.

        Baca Juga: Indonesia-Italia Sepakati Kerja Sama di Bidang Pertanian

        "Total nilai KUR pertanian adalah 50 triliun. Pembiayaan ini diperuntukkan untuk membantu budi daya perkebunan, tanaman pangan, hortikuktura, dan peternakan dengan bunga yang rendah, yaitu 6 persen," kata? Sarwo.

        Selain skema KUR, Sarwo Edhy juga mengimbau kepada petani yang hadir untuk bisa mengakses asuransi pertanian.

        "Ada asuransi padi dan asuransi ternak. Pemerintah memberikan subsidi sehingga petani dibantu dalam pembayaran preminya. Petani cukup membayar Rp36 ribu, Rp144 ribu dibayarkan oleh pemerintah. Sehingga jika padi yang ditanam mengalami puso karena kekeringan atau banjir, maka akan diganti Rp6 juta per hektare untuk satu kali masa tanam," ungkap Sarwo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: