Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dokter Sebut Corona Bisa Sembuh, Begini Proses Pengobatannya

        Dokter Sebut Corona Bisa Sembuh, Begini Proses Pengobatannya Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Dinuka Liyanawatte
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Diah Handayani yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan bahwa semua virus corona, termasuk virus corona 2019-nCoV, belum ada obatnya.

        Diah menambahkan, walaupun virus ini memiliki risiko kematian, namun angkanya masih rendah dibandingkan orang yang terjangkit dan kemudian sembuh.

        "Tapi bisa (disembuhkan), terbukti yang sakit sudah ribuan, tapi yang meninggal kan sedikit. Jadi. dia tetap sebuah virus yang bisa disembuhkan," katanya sebagaimana dikutip dari BBC News Indonesia, Minggu (26/1/2020).

        Baca Juga: Duh Gusti, Korban Jiwa Akibat Virus Corona di China Jadi 80 Orang

        Jadi, kata Diah, proses pengobatan yang dilakukan adalah terapi pendukung dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh.

        "Boleh obat flu biasa kalau masih ringan, kalau demam diberi obat antidemam," katanya.

        Diah menegaskan, beberapa korban meninggal, umumnya tidak semata disebabkan oleh 2019-nCoV, namun juga dipengaruhi faktor kerentanan, seperti usia yang sudah tua sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakit lain yang sudah ada.

        Bagaimana Penanganannya Jika Terkena Virus Corona?

        Diah menjelaskan, prosedur yang dilakukan terhadap pasien terduga mengidap virus corona adalah dengan menempatkannya dalam ruang isolasi. Tujuannya, katanya, agar penularan ke orang lain dapat dicegah.

        Jika terduga masih menunjukan gejala awal, kata Diah, maka pasien akan mendapatkan obat demam, batuk, dan flu disertai dukungan makanan yang sehat agar meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan virus tersebut.

        Apabila gejalanya hilang dan hasil telah negatif, ujar Diah, pasien kemudian akan dipulangkan. Pemeriksaan pembuktian pun, terang Diah, dapat dilakukan dengan cepat.

        "Tapi kalau pasien sudah pneumonia, dan biasanya demam tinggi maka diinfus karena butuh cairan banyak dan diberikan obat lainnya tergantung derajatnya," kata Diah.

        "Kemudian kalau benar-benar sembuh, batuk dan semua gejala hilang, kita pantau, terus kita pulangkan. Tidak perlu khawatir (menular) karena berarti badannya telah sukses melawan virus dengan sendirinya. Jadi tidak menular lagi," ujar Diah.

        Cara Mencegahnya Jalani Pola Hidup Sehat dan Etika Batuk

        Diah menjelaskan terdapat beberapa cara untuk mencegah tertular virus corona. Diawali dengan menjalani pola hidup yang sehat dengan cara memberikan asupan makan yang sehat dan sempurna.

        Lalu, katanya, istirahat cukup dan mengimbau perokok untuk berhenti merokok. "Berada di cuaca sekarang ini (hujan), kita tidak perlu terlalu lama di keramaian," katanya.

        Kemudian, lanjut Diah, adalah selalu cuci tangan usai ke tempat umum atau menyentuh alat-alat publik karena berpotensi mengandung virus yang disentuh oleh pengidap virus corona.

        Baca Juga: Kesal, Dokter di Wuhan Beberkan Lambatnya Pemerintah Setempat Atasi Virus Corona

        Tidak lupa juga, kata Diah, untuk menggunakan masker saat di ruang publik.

        "Lalu, bagi yang sakit flu dan batuk, tanamkan etika batuk. Jadi, ketika batuk ditutup dengan tisu. Lalu jangan meludah sembarangan, buang dahak sembarangan, juga hindari kerumunan dan lekas periksa ke dokter. Itu tips kita," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: