Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sejumlah Jet Tempur F-16 Israel Terendam Banjir, 3 Perwira Resmi Dihukum

        Sejumlah Jet Tempur F-16 Israel Terendam Banjir, 3 Perwira Resmi Dihukum Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Tel Aviv -

        Tiga perwira Angkatan Udara Israel resmi dihukum karena gagal melindungi beberapa pesawat tempur yang rusak diterjang banjir. Setidaknya delapan jet tempur F-16 Falcon Israel terendam banjir di hanggarnya di Pangkalan Udara Hatzor, 9 Januari lalu.

        Banjir yang menerjang pangkalan tersebut menyebabkan kerugian USD8,7 juta. Saat itu, para perwira senior yang mengawasi pangkalan lolos dari teguran.

        Baca Juga: AS Tolak Pasok F-35, Turki Bikin Jet Tempur Canggih di 2033

        Saat diterjang banjir, air sebanyak sekitar 13 juta galon merendam pangkalan udara di dekat Ashdod tersebut. Para perwira Angkatan Udara Israel (IAF) yang bertugas gagal bereaksi terhadap bahaya hujan yang ditimbulkan pada pesawat yang disimpan di hanggar ruang tunggu pangkalan.

        Setelah jadi sorotan media setempat, komandan skuadron, komandan skuadron pemeliharaan dan komandan skuadron penerbangan secara resmi ditegur dan dihukum oleh Kepala Staf Angkatan Udara Brigadir Jenderal Nir Barkan.

        "Pangkalan itu tidak dipersiapkan dengan baik untuk menghadapi badai, meskipun mereka sudah mengantisipasi itu," kata Barkan.

        "Mereka tidak mengambil semua tindakan yang diperlukan atau memberikan semua instruksi yang diperlukan. Perilaku profesional yang tepat dalam waktu yang baik akan mencegah atau mengurangi kerusakan secara signifikan," ujarnya, seperti dilansir Sputniknews, Kamis (6/2/2020).

        "Kami merawat pipa ledeng pangkalan di masa lalu, tapi kami seharusnya mengosongkan hanggar bawah tanah," kata seorang perwira IAF kepada harian Tel Aviv, Yedioth Ahronoth, pada 13 Januari lalu.

        "Pukul 05.00 pagi pangkalan itu kering, lalu setengah jam kemudian seluruh pangkalan dibanjiri dengan air dengan intensitas sedemikian rupa sehingga dinding beton pecah di bawah kekuatan banjir."

        "Dua keseluruhan hanggar benar-benar banjir; kami membuat kesalahan; kami tidak mengevakuasi mereka (jet-jet tempur) sebelumnya," imbuh perwira tersebut. "Kami akan belajar pelajaran dari kejadian ini. Kami mempersiapkan minggu lalu untuk cuaca yang akan datang, memprioritaskan kehidupan manusia daripada kerusakan terhadap peralatan sensitif dan pesawat di pangkalan."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Shelma Rachmahyanti

        Bagikan Artikel: