Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Ibu Kota Baru, Cetus Jokowi: Beban di Pulau Jawa Sudah Berat!

        Soal Ibu Kota Baru, Cetus Jokowi: Beban di Pulau Jawa Sudah Berat! Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan gambaran soal pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Penajam Paser, Kalimantan Timur.

        Menurutnya, saat ini beban yang ada di Pulau Jawa, khususnya DKI Jakarta sudah sangat besar. Kepala Negara menyebut populasi di Pulau Jawa mencapai 149 juta jiwa. Angka tersebut merupakan 54 persen dari total 17 ribu orang yang mendiami bumi Nusantara ini.

        "Kami harapkan perpindahan ini perlu saya sampaikan bukan karena apa-apa karena memang beban yang ada di Pulau Jawa ini terlalu sangat berat," katanya, di Balroom Hotel Aston Kartika, Tomang, Jakarta Barat, Kamis (6/2/2020) malam.

        Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Jakarta Bakal Jadi Kampung?

        Baca Juga: Hujan Deras, Banjir Landa Monas

        "Coba dibayangkan kita memiliki 17 ribu penduduk di Indonesia tetapi di Jawa saja, itu 54 persen penduduknya. 54 persen penduduk Indonesia ada di Jawa 149 juta jiwa," tambahnya.

        Lebih lanjut, ia juga menyebut soal 58 persen pergerakan ekonomi berada di DKI Jakarta. Menurutnya, hal ini menyebabkan pemerataan ekonomi di Indonesia menjadi sulit jika Jakarta tetap dijadikan sebagai pusat pemerintahan.

        ?Kemudian pergerakan ekonomi itu 58 persen itu ada di pulau Jawa, khususnya di Jakarta sehingga pemerataan nya akan sangat sulit kalau itu kita teruskan,? jelasnya.

        Kemudian, ia pun mengambil contoh New York dan Whasington DC milik negeri Paman Sam serta Sydney dan Canberra milik negeri Kangguru, Australia.

        "Negara lain misalnya Amerika memiliki New York dan Washington DC, Australia juga memiliki Sydney dan Canberra. Malaysia juga memiliki Kuala Lumpur dan Putra Jaya," tambahnya.

        Untuk itu, ia ingin adanya pemerataan ekonomi di seluruh wilayah di Indonesia. Sebab, agar perekonomian tidak hanya bertumpu pada pulau Jawa atau dengan kata lain Jawasentris.

        ?Memang kami ingin sebuah pemerataan yang baik di seluruh pulau di seluruh provinsi di kabupaten kota yang ada di tanah air kita Sehingga nantinya ketika di negara lain punya dua magnet besar, kami juga ingin semuanya tidak bertumpu di Pulau Jawa Tetapi ada juga pulau yang lain sehingga saya dukung di pulau jawa ini tidak terlalu terbebani,? ujar dia.?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: