Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Lama Setelah Ajukan Pengunduran Diri, Mahathir Panggil Anwar Ibrahim

        Tak Lama Setelah Ajukan Pengunduran Diri, Mahathir Panggil Anwar Ibrahim Kredit Foto: (Foto/Reuters)
        Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

        Mahathir Mohamad telah mengirim surat pengunduran diri sebagai perdana menteri (PM) Malaysia kepada Raja Malaysia Yang DiPertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.

        Tak lama kemudian, Mahathir memanggil Anwar Ibrahim?sosok yang disebut-sebut sebagai pengganti?di kediamannya di The Mines.

        Baca Juga: Mahathir Mohamad Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Perdana Menteri Malaysia

        Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Anwar Ibrahim, mengaku puas dengan hasil pertemuannya dengan Mahathir. Keduanya membahas beberapa masalah.

        ?Itu pertemuan yang sangat bagus. Saya puas dengan pendiriannya bahwa kita harus memprioritaskan prinsip-prinsip kita dan agenda reformasi harus berlanjut. Hanya itu yang bisa saya katakan untuk saat ini," kata Anwar, seperti dikutip New Straits Times.

        Anwar yang merupakan anggota Parlemen Port Dickson juga menghadiri pertemuan dewan kepemimpinan khusus partai dengan Wakil Perdana Menteri yang juga Ketua Dewan Penasihat PKR, Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail. Wan Azizah adalah istri Anwar.

        Mereka disambut oleh para pendukung yang berulang kali meneriakkan "Reformasi!"

        Ditanya apakah akan ada perubahan dalam pemerintahan, Anwar mengatakan mandat yang dipercayakan kepada mereka dalam pemilu terakhir tidak boleh dianggap enteng.

        Namun, dia menolak untuk mengungkapkan apakah Mahathir akan membuat perubahan pada pemerintah.

        ?Kita tidak boleh tunduk pada (tuntutan) kelompok yang ingin mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh rakyat," ujar Mahathir.

        "Saya tersentuh oleh sikap dan pendirian (Mahathir) bahwa dia tidak akan tunduk pada kelompok yang ingin merebut kekuasaan tanpa menetapkan agenda perubahan," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: