Kecolongan Corona, DPR Prihatin: Penjagaan Perbatasan RI Lemah, Petugas Gak Teliti
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Darul Siska prihatin dengan adanya dua warga Depok, Jawa Barat, yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Temuan ini, menurut Darul, sebagai peringatan keras bahwa Indonesia tidak bebas dari virus corona.
"Saya kira kita yang pertama tindakan yang pertama yang harus dilakukan, pemerintah menjamin dua warga negara kita yang suspect itu betul-betul sembuh," kata Darul kepada awak media, Senin (2/3/2020).
Darul mengatakan, masuknya virus Covid-19 yang dibawa WN Jepang membuktikan penjaga perbatasan kecolongan, sebab membiarkan WN asing yang menderita virus Covid-19 masuk. Untuk itu, ke depannya tidak boleh terulang lemahnya penjagaan dan pengawasan perbatasan terhadap WN asing yang masuk ke Tanah Air.
Baca Juga: Update: Jumlah Hoaks dan Disinformasi Corona Tembus 143, Berikut Daftarnya
"Ini ternyata petugas-petugas kita di pintu masuk Indonesia kebobolan, jadi tidak teliti. Nah menjadi perhatian pemerintah bahwa mulai detik ini jangan lagi pemeriksaan itu sampel-sampel, jangan random-random. Harus semua orang masuk di Indonesia itu diperiksa betul-betul dengan proses dan prosedur yang benar," ujarnya.
Masyarakat, lanjut Darul, diminta untuk lebih berhati-hati lagi dalam melakukan kontak langsung dengan WN asing. Apabila tidak terlalu dekat dan tidak begitu mengenal, langsung disarankan untuk tidak melakukan kontak fisik.
"Jangan tiba-tiba kita belum terlalu kenal karena saking merasa dekat cipika-cipiki, saya kira ini harus dikurangi cipika-cipiki baik dari warga negara asing yang datang ke Indonesia maupun warga negara Indonesia yang baru pulang keluar negeri. Kalau tidak kenal-kenal banget ya jangan deh terlalu akrab," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah Bantah Sembunyikan Corona: Sebetulnya Kita Transparan soal Ini
Saat ini, ujar Darul, di Indonesia ada sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan bagi warga yang terinfeksi. Diharapkan dapat menangani permasalahan mengenai corona ini.
"Kita kan sudah dapat ya daftar 100 RS yang jadi rujukan itu, mudah-mudahan ini kan kami lagi reses, pada teman-temen dari Komisi IX yang reses kalau bisa menyempatkan diri melihat RS yang menjadi rujukan itu," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: