Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wah, Ada Ratusan Informasi Palsu dan Menyesatkan terkait Virus Corona!

        Wah, Ada Ratusan Informasi Palsu dan Menyesatkan terkait Virus Corona! Kredit Foto: Antara/Novrian Arbi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Layanan berlangganan NewsGuard baru-baru ini meluncurkan Pusat Penelusuran Kesalahan Informasi Virus Corona. Pusat itu di antaranya mencantumkan situs web yang melaporkan informasi yang menyesatkan dan keliru antara virus SARS-CoV-2 dan penyakit pernapasan Covid-19 .

        Sejak diluncurkan, daftar situs webnya yang berisi konten palsu dan menyesatkan terkait Covid-19 telah berkembang dari 31 situs menjadi lebih dari 106 di AS dan Eropa.

        Penambahan baru ke dalam daftar, ialah 54 situs web di jaringan NaturalNews.com--sekelompok situs yang terdiri dari domain penipu FactCheck.news dan Pandemic.news (penerbit teori konspirasi medis dan non-medis sejak 2003), juga situs Prancis dan Jerman dari Sputnik News, kantor berita milik Pemerintah Rusia.

        Baca Juga: Ahli Bongkar Cara Hidup hingga Penularan Virus Corona

        Ironisnya lagi, keterlibatan konten, dalam bentuk suka dalam media sosial, berbagi, dan komentar, dari 75 situs yang berbasis di Amerika pada daftar itu jauh lebih tinggi daripada keterlibatan keseluruhan pada saran dan konten resmi yang dirilis oleh CDC dan WHO.

        Komunitas ilmiah dan medis memandang kedua organisasi kesehatan ini sebagai sumber informasi yang pasti dan tentang wabah virus itu sendiri.

        Selama 90 hari terakhir, posting-an dari situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS dan WHO menerima 364.483 'keterlibatan' (like, share, dan komentar) di media sosial. Pada periode yang sama, 76 situs AS yang ditemukan telah menerbitkan informasi salah tentang virus corona, menerima keterlibatan 52.053.542--lebih dari 142 kali keterlibatan dua lembaga kesehatan masyarakat yang menyediakan informasi tentang wabah tersebut.

        Pada pandangan pertama, angka-angka untuk keterlibatan konten CDC dan WHO tampak sangat mengkhawatirkan, tetapi itu karena pembaca cenderung mendapatkan berita mereka tentang Covid-19 dari outlet berita utama menggunakan kedua organisasi kesehatan sebagai sumber, bukan dari organisasi itu sendiri.

        Untuk menghitung angka-angka tersebut, NewsGuard menggunakan platform analitik media sosial, NewsWhip.?Like, share, dan komentar di Facebook, Twitter, dan Pinterest pada konten dari situs CDC dan WHO dilacak oleh platform ini dan dibandingkan dengan yang lain, yang berbagi informasi palsu.

        Baca Juga: Lawan Hoaks Corona, Facebook Kasih Iklan Gratis ke WHO

        "Kami melihat tingkat konsistensi yang luar biasa. Situs-situs yang sudah terkenal karena menerbitkan informasi keliru tentang berbagai topik, sekarang juga?ikut-ikutan melompat pada?virus corona," kata Gabby Deutch, koresponden Washington NewsGuard dan Co-head?Pusat Penelusuran, dikutip zdnet (4/3/2020).

        "Informasi yang salah dan disinformasi yang berkaitan dengan perawatan kesehatan menimbulkan ancaman langsung terbesar bagi mereka yang membaca jika tidak ditandai apa adanya, yakni yang kita lakukan," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: