Seluruh dunia saat ini sedang diresahkan dengan virus corona. Tapi yang lebih mengkhawatirkan, di tengah keresahkan masyarakat seluruh dunia itu, ada peretas yang sedang beraksi untuk mencuri data. Itu tentu lebih mengkhawatirkan.
Rasmus Holst, Kepala Pendapatan di Wire, mengatakan, perhatian semua orang saat ini sedang mengarah pada virus corona, termasuk informasi virus corona yang berseliweran di internet. Dan pada saat itu kesadaran orang akan ancaman serangan siber justru berkurang. Hal itulah yang dimanfaatkan pelaku kejahatan siber untuk melakukan serangan berupa penipuan (phishing).
Baca Juga: Tanggap Darurat Corona, Amerika Gelontorkan US$8,3 Miliar
Baca Juga: Corona Kepung Korsel, E-Commerce Ini Malah Ketiban Berkah
"Serangan phishing oleh aktor jahat yang mengetahui psikologi orang," ujar Rasmus dikutip TechRepublic (6/3/2020).
Meskipun ada orang menyadari akan kemungkinan seperti itu, tapi penjahat bisa saja melakukan hal lain.
Rasmus memberi contoh, saat seseorang mulai bekerja dan atasan mengirimkan email, tentu email tersebut akan dibuka. Padahal email tersebut tidak benar-benar dikirimkan oleh atasan, tapi dari pelaku serangan siber. Dan ternyata email yang dikirimkan berisi tautan yang membahayakan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: