Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Belum Ada Obatnya, Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Diberi Obat Apa?

        Belum Ada Obatnya, Pasien Corona di RSPI Sulianti Saroso Diberi Obat Apa? Kredit Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasien nomor 1 dan nomor 2 terinfeksi virus corona Covid-19 telah sepekan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara. Mereka tak diberi vaksin atau antivirus karena memang belum ditemukan. Jadi, apa obat buat mereka?

        Direktur Medik dan Keperawatan RSPI, Dyani Kusumowardhani, menyebut kedua pasien hanya diberikan obat biasa untuk mencegah gejala klinis.

        Baca Juga: Peneliti UI Racik Obat Corona dari Serangga Penyengat Ini

        "Corona itu virus. Obat antivirus khusus corona ini tidak ada. Jadi, kita tidak memberikan obat untuk antivirus, tapi obat untuk mencegah gejala yang timbul," ucap Dyani Kusumowardhani belum lama ini.

        Lebih jauh, baik pasien positif terinfeksi maupun suspect Covid-19 yang diamankan di ruang isolasi hanya diberi suplemen sesuai dengan gejala yang mereka alami atau sesuai dengan kebutuhan pasien.

        "Kalau mereka demam kita kasih obat demam, kalau batuk kita kasih obat batuk. Kita juga memberi makanan sesuai kebutuhannya, kalorinya. Gizi lengkap, seimbang. Kami punya dokter ahli gizi, kami berikan sesuai kebutuhan mereka," kata Dyani.

        Direktur Medik dan Keperawatan itu juga menyebut ruang isolasi yang digunakan untuk mengamankan kedua pasien yang positif dan tujuh orang suspect Covid-19 sama dengan ruang perawatan biasa. Meski demikian, ruang isolasi dibedakan positif atau negatif.

        Sementara untuk pasien Covid-19, penanganannya dibutuhkan isolasi bertekanan negatif. Menurutnya, alat pengatur yang digunakan adalah alat tekanan udara dinamakan magnehelic, yang nantinya bisa melihat seberapa besar tekanan yang diberikan sesuai dengan diagnosis dokter yang bertugas atau berjaga.?

        "Seperti perawatan biasa. Namun, kita bisa setting negatif atau positif. Sistem sirkulasi udara yang khusus untuk filtrasi. Ada tempat tidur, alat monitor, oksigen, dan sebagainya," lanjutnya.

        Dyani juga menyebut siapa pun yang akan bertemu pasien, baik itu dokter atau perawat, harus memakai alat pelindung diri (APD). Pasien di ruangan ini juga tidak bisa sembarangan dijenguk. Bahkan, sebisa mungkin dihindari untuk dijenguk, demi mencegah si pasien atau penjenguk terkontaminasi atau mengontaminasi Covid-19.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: