Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peneliti UI Racik Obat Corona dari Serangga Penyengat Ini

Peneliti UI Racik Obat Corona dari Serangga Penyengat Ini Kredit Foto: Reuters/CNS Photo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang peneliti dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Muhamad Sahlan, sedang berupaya mengembangkan senyawa propolis asli Indonesia yang dihasilkan oleh lebah Tetragonula biroi aff, sebagai alternatif pengobatan dan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Alasan dipilihnya propolis lantaran dianggap terbukti memiliki komponen penghambat alami yang dapat digunakan untuk menghasilkan obat dengan efek negatif minimal, baik terhadap tubuh manusia maupun sumber daya alam yang tersedia.

Sahlan menuturkan bahwa komposisi propolis tidak selalu sama di seluruh dunia. Pada penelitian ini, senyawa propolis berasal dari lebah Tetragonula biroi aff. Perlu dipahami bahwa propolis memiliki karakteristik berbeda tergantung pada sumber tanaman dan lokasinya.

Baca Juga: Raja dan Ratu Belanda Bakal Boyong Ratusan Pengusaha ke Indonesia

"Perbedaan sumber tanaman, lokasi, serta proses penelitiannya akan membedakan pula senyawa-senyawa propolis yang dihasilkan," katanya pada Rabu (4/3/2020).

Ia menyebutkan saat ini beberapa negara tengah mengembangkan obat dan vaksin untuk Covid-19. Salah satunya adalah China yang mengembangkan obat berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh Prof Yang dari Shanghai Tech University pada Januari 2020.

Pada penelitiannya, Prof Yang berhasil memetakan struktur protein virus corona di mana ditemukan bahwa virus corona penyebab Covid-19 harus menempel pada sel hidup (dalam hal ini paru-paru manusia) sebelum menyuntikkan struktur genetiknya pada sel hidup tersebut untuk berkembang biak. Untuk memutus aktivitas ini, dikembangkan senyawa kimia penghambat bernama N3 sebagai alternatif obat untuk Covid-19.

 

"Yang menarik bagi saya, propolis yang saya teliti ini memiliki sifat menghambat proses menempelnya virus terhadap sel manusia yang mirip dengan senyawa N3," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: