Virus corona telah menyebar ke lebih dari 80 negara dan ribuan kasus baru di seluruh dunia telah dilaporkan tiap hari. Hingga kini belum tersedia vaksin untuk melindungi orang-orang dari penyakit itu. Namun, kapan situasi ini akan berubah?
Kapan akan ada vaksin virus corona?
Peneliti telah mengembangkan vaksin dan telah mulai melakukan tes terhadap hewan. Jika itu berjalan sukses, uji coba terhadap manusia akan dilakukan akhir tahun ini.
Kendati para ilmuwan dapat merayakan temuan vaksin sebelum Natal tahun ini, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk melakukan produksi vaksin itu secara massal.
Baca Juga: Corona Gempur RI, BTN Gerak Lakukan. . .
Artinya, secara realistis, vaksin itu belum akan siap hingga setidaknya pertengahan tahun depan.
Semua ini terjadi pada skala waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menggunakan pendekatan baru untuk vaksin, sehingga tidak ada jaminan semuanya akan berjalan lancar.
Ingat, ada empat virus corona yang sudah menginfeksi manusia. Mereka menyebabkan pilek, dan kita tidak memiliki vaksin untuk mereka.
Apakah vaksi? akan melindungi semua orang dengan segala umur?
Ya, hampir semua orang akan terlindungi, namun kemungkinannya akan berkurang bagi orang-orang dengan usia senja.
Hal itu bukan karena vaksin, namun karena sistem imunitas orang tua yang tidak merespons baik pada imunisasi. Kita melihat ini setiap tahun dengan suntikan flu.
Semua obat-obatan, bahkan Paracetamol, memiliki efek samping. Tetapi tanpa uji klinis, tidak mungkin untuk mengetahui apa efek samping dari vaksin eksperimental.
Hingga vaksin corona siap, pengobatan apa saja yang bisa kita lakukan?
Vaksin mencegah infeksi dan cara terbaik untuk melakukannya saat ini adalah menjaga higienitas yang baik.
Jika Anda terinfeksi oleh virus corona, maka bagi kebanyakan orang itu akan ringan. Ada beberapa obat anti-virus yang digunakan dalam uji klinis, tetapi tidak dapat dikatakan dengan pasti bahwa semua ini akan berhasil.
Bagaimana kita menciptakan vaksin?
Vaksin secara tidak berbahaya menunjukkan virus atau bakteri (atau bahkan bagian terkecil dari mereka) ke sistem kekebalan tubuh. Pertahanan tubuh mengenal mereka sebagai penyerang dan kemudian belajar bagaimana melawannya.
Kemudian, jika tubuh benar-benar terpapar, dia sudah tahu cara melawan infeksi. Metode utama vaksinasi selama beberapa dekade terakhir adalah menggunakan virus aslinya.
Baca Juga: Awas Diciduk! Polisi Udah Proses Hukum Lima Hoaks Virus Corona
Vaksin campak dan rubela (MMR) dibuat dengan menggunakan versi lemah dari virus yang tidak dapat menyebabkan infeksi besar-besaran.
Suntikan untuk flu musimam dibuat dengan mengambil strain utama dari flu dan sepenuhnya menon-aktifkannya.
Upaya yang dilakukan pada vaksin virus corona baru menggunakan pendekatan baru yang belum banyak diuji, yang diberi nama vaksin "plug and play".
Karena kita tahu kode genetik dari virus corona baru, Sars-CoV-2, kita sekarang memiliki cetak biru lengkap untuk membangun virus itu.
Beberapa ilmuwan vaksin mengangkat bagian kecil dari kode genetik virus corona dan memasukkannya ke dalam virus lain yang sama sekali tidak berbahaya.
Kini Anda bisa "menginfeksi" seseorang dengan sesuatu yang tidak berbahaya dan pada teorinya memberinya kekebalan terhadap infeksi.
Kelompok ilmuwan lain menggunakan potongan kode genetik (baik DNA atau RNA, bergantung pada pendekatannya) yang ketika menginfeksi badan, akan mulai memproduksi protein yang bisa membantu sistem kekebalan memerangi virus itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: