Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Korsel Laporkan Penurunan Angka Pasien Virus Corona

        Korsel Laporkan Penurunan Angka Pasien Virus Corona Kredit Foto: AP Photo/Newsis
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Korea Selatan melaporkan 74 kasus infeksi virus corona baru (COVID-19) pada Senin (16/3/2020), sedikit lebih rendah dari hari sebelumnya, menjadikan jumlah total kasus menjadi 8.236 dengan 75 korban meninggal.

        Jumlah itu dilaporkan sementara pejabat mengatakan kasus COVID-19 di negara itu memperlihatkan tren menurun.

        Baca Juga: Kabar Baik, Mulai Banyak yang Sembuh dari Wabah Corona di Korsel

        Kasus infeksi baru berada pada jalur yang menurun, dengan angka terbaru jauh di bawah 909 kasus yang tercatat saat wabah mencapai puncaknya pada 29 Februari 2020, dan sedikit turun dari 76 kasus pada Minggu (15/3/2020).

        Meski begitu, media Korea Selatan melaporkan bahwa otoritas menemukan klaster terbesar kedua penyebaran COVID-19 di daerah dekat ibu kota.

        Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan sebanyak 303 pasien lagi telah dibebaskan setelah pulih secara penuh, dengan total 1.137 yang telah pulang.

        "Selama tiga hari berturut-turut kami telah melihat lebih banyak jumlah yang keluar (sehat) dari yang baru dikonfirmasi, tetapi kami tidak boleh melupakan pelajaran yang telah kami pelajari," kata Wakil Menteri Kesehatan Kim Gang-lip dalam briefing pers sebagaimana dilansir Reuters, Senin (16/3/2020).

        Pejabat memperingatkan bahwa "wabah sporadis" berlanjut di daerah-daerah yang paling terdampak, seperti Kota Daegu di tenggara.

        Wabah baru itu berasal dari sumber yang tidak diketahui di kota-kota lain, kata Kim, sambil menambahkan, "Ini menyiratkan bahwa virus korona menyebar ke seluruh negeri."

        Satu klaster penyebaran COVID-19 baru muncul di Kota Seongnam di selatan Seoul. Sedikitnya 40 anggota gereja Protestan dinyatakan positif, termasuk pendeta, setelah kebaktian pada 1 Maret dan 8 Maret di kota itu, kendati pemerintah menyerukan untuk membatalkan pertemuan massal.

        Kantor berita Yonhap melaporkan, enam orang lainnya yang melakukan kontak dengan anggota gereja yang terinfeksi juga dinyatakan positif COVID-19, yang membuat gugus itu menjadi yang terbesar kedua di wilayah Seoul.

        Kim mendesak orang-orang untuk menghindari pertemuan massal dan mengambil langkah-langkah "menjaga jarak" untuk mencegah infeksi.

        "Kita seharusnya tidak membiarkan kewaspadaan kita turun," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: