Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan sebanyak 560 anggota DPR RI dan anggota keluarganya akan menjalani tes kesehatan virus corona Covid-19.
Ia memastikan pemeriksaan tersebut dilakukan guna mendeteksi dini serta melakukan penanganan bila ada indikasi wakil rakyat terpapar Covid-19.
Ia mengatakan nantinya anggota DPR akan dilakukan pemeriksaan secara bergulir sesuai jadwal, yakni Kamis dan Jumat (26-27/3) pekan ini.
Baca Juga: Anies Bikin Kebijakan terkait Corona Tanpa DPRD, Sang Ketua Ngedumel
Baca Juga: Hadapi Covid-19, DPR Minta Pemerintah Prioritaskan Sektor Pertanian
Ia beralasan pemeriksaan bergilis lantaran keterbatasan tenaga medis. "Ini kan tenaga kami terbatas, jadi akan dilakukan di aula di kompleks Kalibata dan Ulujami," katanya, kepada wartawan, Senin (23/3/2020).
Lebih lanjut, ia berujar pemeriksaan hanya dilakukan dengan metode rapid test, bukan PCR. Namun, kendati begitu, dewan yang kedapatan positif corona akan dirujuk ke rumah sakit.
"Iya. Jadi yang kami lakukan itu rapid test kalau itu negatif langsung dirujuk ke bbrapa rumah sakit untuk divaksin anti flu dan anti phenomia. Kami pada rumah sakit rujukan kita sudah sampaikan nanti akan ditangani sesuai prosedur penanganan virus," ujarnya.
Terkait itu, Artis sekaligus aktivis Melanie Subono merespons tegas terkait tes virus Corona anggota DPR beserta keluarganya.
"Mohon maaf ya bapak ibu dewan yang sangat terhormat katanya.... Buat apa ya ini mbang, munaaah?" tulisnya, dalam akun Instagram miliknya, @melaniesubono, Senin (23/3/2020).
Ia menuliskan dirinya pun mendapatkan kertas orang dalam pantauan (ODP) namun hingga kiwari belum dilakukan rapid test maupun tes swab.
"Saya dapet kertas ODP dan ODP+ dan sampe hari ini nggak kebagian rapid dan Swab abis dimana mana," tulis dia.
Kalau mau, sambung Melanie, anggota DPR melakukan tes berbayar yang mahal. Kemudian, uangnya digunakan untuk tes gratis Covid-19 bagi masyarakat.
"Kalo mau, biar mereka tes berbayar yang mahal, duitnya pake lagi buat beli yang digratisin untuk rakyat," terangnya.
"Mereka nggak perlu cek, kecuali ada gejala. Mereka juga nggak pernah nyambangin turun ketemu rakyat kok kecuali pas minta dipilih minta suara," tulis Melanie Subono.
"Kalau rakyat kecil ngga bisa periksa karena swab nggak ada, rapid test nggak ada, nanti diagnosanya paling DBD atau tipes atau radang paru, sementara mereka nanti akan pamer hasil tesnya di medsos-medsos dan kita cuma bisa merana nyariin swab di mana," ujar Melanie.
Sambungnya, "Yang gaji mereka itu kita, kenapa harus kita yang nggak jelas nasibnya. Rakyat harus didahuukan, baru #INDONESIAJAYALAGI!" ?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: