Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tragis, Dolar AS 'Terbakar' Api Cemburu Global terhadap Emas! Sampai Hancur Berkeping-Keping!

        Tragis, Dolar AS 'Terbakar' Api Cemburu Global terhadap Emas! Sampai Hancur Berkeping-Keping! Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kilau emas yang terang benderang sepanjang hari ini sungguh menyilaukan bagi pelaku pasar. Masih didukung oleh ketidakpastian ekonomi global akibat virus corona, pelaku pasar berbondong-bondong mengoleksi emas hingga terus bergerak naik ke level tertinggi di angka US$1.597,70 per ounce.

        Baca Juga: Dolar AS is the King of G20, Rupiah Jeblos ke Bottom Five!

        Dalam sepekan terakhir, emas global di pasar spot tercatat mengalami apresiasi setinggi 4,25% atau setara dengan kenaikan 21,18% dalam setahun terakhir. Pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (24/03/2020), emas global ditutup apresiasi 2,55% ke level US$1.593,40 per ounce.

        Berbanding terbalik dengan emas, nasib dolar AS justru teramat pilu. Bagai dibakar api cemburu, dolar AS memerah di hadapan semua mata uang dunia, termasuk dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc.

        Baca Juga: Sungguh Tega! BRI, BNI, dan Telkom Dikuras Habis Sampai Kehilangan Ratusan Miliar Rupiah!

        Kenestapaan dolar AS tak berhenti sampai di sana. Pasalnya, rombongan mata uang Asia yang beberapa waktu lalu tertekan kini turut berbalik menekan mata uang Paman Sam itu. Masih dipimpin oleh won, sederet mata uang Benua Kuning memborbardir dolar AS tanpa ampun, seperti dolar Taiwan, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, yuan, dan rupiah.

        Baca Juga: Rupiah Oh Rupiah! Di Kawasan Asia-Pasifik, Rupiah Dapat Rapor Merah: Ranking 4 Paling Bawah!

        Benar saja, rupiah mulai bertenaga dan mampu menguat sebesar 0,45% ke level Rp16.500 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini. Meski secara global tertekan oleh dolar Australia (-1,85%), poundsterling (-1,46%), dan euro (-0,68%), rupiah tidak lagi menjadi mata uang terbawah di Asia.

        Bagaimanapun, rupiah masih tampil lebih baik daripada baht (0,55%), dolar Hong Kong (0,42%), dolar Taiwan (0,37%), dan ringgit (0,29%). Adapun di hadapan mata uang lainnya, rupiah masih tertekan, seperti won (-2,15%), dolar Singapura (-0,56%), yen (-0,17%), dan yuan (-0,09%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: