629 alat tes masif mulai didistribusikan oleh Pemprov Jawa Timur ke beberapa daerah, seperti Kabupaten Malang dan Kota Malang.
Di Kabupaten Malang misalnya, terdapat 200 alat tes virus corona yang diterima Pemkab Malang dari Pemprov Jawa Timur. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibawa mengatakan dari 200 alat tes tersebut, didistribusikan ke tiga rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Malang.
?Sudah tiba di Kabupaten Malang, masing?masing 120 untuk RSUD Kanjuruhan, 20 alat di RS Wafa, dan 60 alat di RS Prima Husada. Alat bentuknya saya juga tidak tahu,? ujar Arbani saat dikonfirmasi okezone, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Alhamdulillah! 3 Pasien Corona di Wilayah Ini Dinyatakan Sembuh
Terkait waktu kapan alat tes masig dan siapa saja yang diprioritaskan tes, Arbani menyebut menyerahkan keputusan tersebut ke masing ? masing rumah sakit. Namun lanjutnya, tidak semua warga tidak dites, hanya orang ? orang tertentu yang bisa dilakukan tes tersebut.
?Ya memang begitu (ada kualifikasi khusus bagi warga yang dites), tapi prioritas pada PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Kalau mulai kapan, tanyakan ke rumah sakit mau dilakukan kapan. Itu rumah sakit yang menentukan, tapi biasanya langsung dilakukan pada PDP setelah diterima rapid test dan diuji fungsikan,? jelasnya.
Sementara itu di Kota Malang, juru bicara Tim Satgas Corona Kota Malang, Husnul Muarif mengungkapkan telah menerima 420 alat rapid test dari Pemprov Jawa Timur. ?Sudah kita terima, jumlahnya 420 alat,? tuturnya.
Terkait pelaksaan waktu tes nantinya lanjut Husnul, masih menunggu pemetaan siapa saja yang akan diprioritaskan dites mengingat alat rapid test yang tersedia juga terbatas.
?Jadi kita petakan dulu sasarannya itu, nanti disesuaikan dengan jumlah alat rapid test baru dijadwalkan,? beber Husnul.
Pihaknya menambahkan dari tenaga medis yang menjadi garis depan penanganan corona akan diprioritaskan dites menggunakan alat rapid test ini.
?Sasaran pertama petugas kesehatan yang masuk ODP (Orang Dalam Pemantauan), kemudian petugas kesehatan yang melakukan kontak tracking (penelusuran terhadap pasien positif corona). Ketiga orang yang kontak erat resiko tinggi, yang belum dilakukan pemeriksaan swab,? pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: