Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hampir Tembus 60 Ribu Kasus, Iran Perpanjang Larangan Berkegiatan Luar Rumah

        Hampir Tembus 60 Ribu Kasus, Iran Perpanjang Larangan Berkegiatan Luar Rumah Kredit Foto: Sindonews
        Warta Ekonomi, Teheran -

        Jumlah kasus infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di Iran dilaporkan mencapai 58.226 pada Minggu (5/4/2020). Meski demikian, angka ini dinilai bergerak melambat.

        Sejauh ini sebanyak 22.011 pasien Covid-19 di Iran dinyatakan telah pulih dari penyakit. Sementara, 4.057 orang dilaporkan tetap berada dalam kondisi kritis.

        Baca Juga: Iran Manfaatkan Situasi Pandemi Corona untuk Kembangkan Program Nuklir, Benarkah?

        Presiden Iran Hassan Rouhani telah memerintahkan perpanjangan larangan seluruh kegiatan maupun acara olahraga hingga April mendatang dalam upaya untuk mengendalikan penyebaran virus. Selain itu, pembatasan lainnya juga diberlakukan untk terus menekan jumlah kasus Covid-19.

        Rouhani membantah adanya perbedaan penanganan pandemi antara dua kementerian di Iran. Sejumlah laporan sebelumnya menyebutkan bahwa Kementerian Industri mendesak dimulainya kembali kegiatan-kegiatan ekonomi di negara itu, meski Kementerian Kesehatan menegaskan rencana menerapkan social distancing (pembatasan sosial) pada 27 Maret lalu.

        Sementara itu, Ali Shamkhani, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran mengecam langkah Amerika Serikat (AS) baru-baru ini untuk memblokir pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) ke negara Timur Tengah itu, yang ditujukan untuk melawan wabah Covid-19. Ia mengatakan bahwa langkah AS adalah contoh nyata kejahatan terhadap kemanusiaan.

        Sebelumnya, kepala di bidang hak asasi PBB,  Michelle Bachelet menyerukan sanksi yang dijatuhkan kepada sejumlah negara, salah satunya Iran perlu dievalusi kembali dengan segera, menyusul pandemi virus corona jenis baru yang tengah terjadi. Ia mengatakan bahwa langkah ini diperlukan untuk menghindari masalah lebih luas.

        “Pada saat yang genting ini, baik untuk alasan kesehatan masyarakat global, dan untuk mendukung hak dan kehidupan jutaan orang di negara-negara ini, sanksi sektoral harus dikurangi atau ditangguhkan," ujar Bachelet dalam sebuah pernyataan pada Maret lalu.

        Jumlah kasus Covid-19 secara global per Senin (6/4) pagi berdasarkan data Worldometers adalah sebanyak 1.276.732 dan kematian 69.529 orang. Sementara, total pasien yang dinyatakan pulih dari infeksi virus tersebut saat ini telah mencapai 265.956.

        AS menempati urutan pertama kasus Covid-19 terbanyak, yaitu 336.851. Disusul oleh Spanyol dengan 131.646 kasus, Italia 128.948 kasus, dan Jerman 100.123 kasus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: