Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Allah! Dolar AS Berapi-Api, Rupiah 'Terbakar' di Asia dan Dunia!

        Ya Allah! Dolar AS Berapi-Api, Rupiah 'Terbakar' di Asia dan Dunia! Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar dolar AS bergerak tak karuan sejak perdagangan spot Selasa (7/04/2020) pagi. Memerah di hadapan hampir semua mata uang, dolar AS melampiaskan amarahnya kepada nilai tukar rupiah. Alhasil, rupiah yang belum lama berada di zona hijau kini terbakar di hadapan mayoritas mata uang Asia dan dunia.

        Baca Juga: Bak Menari di Atas Penderitaan Dolar AS: Emas Antam Amat Sangat Bergairah, Nyaris Tembus Rp1.000.000

        Baca Juga: Perry Warjiyo Sebut Cadangan Devisa Turun, Rupiah Harap-Harap Cemas!

        Hingga pukul 11.07 WIB, rupiah terkoreksi -0,09% ke level Rp16.427 per dolar AS. Sang Garuda juga melemah signifikan terhadap dolar Australia (-0,45%), euro (-0,30%), dan poundsterling (-0,26%). 

        Pergerakan rupiah semakin terbatas ketika seluruh mata uang regional ikut memborbardir rupiah. Mata uang yen menjadi penekan paling dalam hingga membuat rupiah terdepresiasi -0,43%. Mengekor yen, yuan dan ringgit juga menekan rupiah masing-masing sebesar -0,30% dan -0,24%. Begitu pun juga dengan dolar Taiwan (-0,22%), won (-0,15%), dolar Singapura (-0,15%), dolar Hong Kong (-0,09%), dan baht (-0,04%). 

        Baca Juga: Wishnutama Bilang 1.500 Hotel di Indonesia Tutup Akibat Corona, Wilayah Ini yang Paling Terdampak!

        Perlu diketahui, pergerakan rupiah yang terbatas ini terjadi selagi menunggu rilis cadangan devisa yang akan diumumkan Bank Indonesia (BI) pada hari ini. Sebelumnya, Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa ada penurunan cadangan devisa negara seiring dengan kebutuhan intervensi di tengah wabah virus corona

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: