Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Covid-19 Terus Gentayangi Investasi, Tapi Reksa Dana Ini Bisa Dilirik

        Covid-19 Terus Gentayangi Investasi, Tapi Reksa Dana Ini Bisa Dilirik Kredit Foto: Freepik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seiring lesunya kinerja ekonomi akibat pandemik virus corona (Covid-19), investasi di instrumen reksa dana bisa menjadi alternatif.

        Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P Tamba mengungkapkan kondisi pasar finansial Indonesia bereaksi negatif akibat virus ini. Dikutip dari Bloomberg.com, sampai dengan 7 April 2020, terjadi capital outflow di pasar saham maupun obligasi yang cukup signifikan.

        Hal ini menyebabkan IHSG mencatatkan pertumbuhan negatif 24%. Begitupun dengan pasar obligasi, di mana yield untuk obligasi 10 tahun mengalami peningkatan hingga 8,1% (yield berbanding terbalik dengan harga obligasi). Hal yang sama juga dirasakan nilai tukar rupiah yang melemah hingga mencapai level Rp16,230.

        Baca Juga: Modal Ratusan Miliar Rupiah Hangus, Pasar Modal Banting Setir ke Zona Merah!

        "Pada kondisi pasar finansial yang masih cukup berfluktuasi, reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan investasi bagi investor selama masa wait and see," kata Marsangap di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

        Marsangap mengatakan pihaknya memiliki produk reksa dana Danareksa Seruni Pasar Uang II atau yang lebih dikenal dengan SPU II. SPU II dikelola secara aktif dengan mengalokasikan asetnya 100% pada instrumen pasar uang, baik dalam bentuk deposito maupun obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.

        Ia mengatakan di tengah suku bunga yang masih akan dijaga di level rendah, serta adanya potensi kenaikan yield pada obligasi jangka pendek, maka strategi investasi SPU II difokuskan pada penempatan obligasi yang jatuh tempo kurang dari satu tahun dan memiliki kualitas kredit yang tinggi dengan tingkat risiko yang rendah serta yield yang menarik.

        Di sisi lain, penempatan deposito dititikberatkan pada bank-bank berskala besar dengan tujuan untuk menjaga likuiditas.

        "Mayoritas alokasi obligasi SPU II ditempatkan pada obligasi dengan rating AA ke atas, mayoritas penempatan deposito adalah bank BUKU III ke atas. Hal ini sesuai dengan filosofi investasi DIM, yaitu mencari instrumen investasi yang menawarkan pertumbuhan yang berkesinambungan, didukung manajemen yang kuat dan memiliki nilai fundamental yang menarik. Sehingga SPU II senantiasa mampu memberikan imbal hasil yang optimal dengan tingat risiko yang terkendali," paparnya.

        Baca Juga: Pasar Naik Turun Secepat Kilat, Gimana Nasib Reksa Dana Kamu?

        Dengan penerapan strategi investasi yang disesuaikan dengan perkembangan pasar, SPU II telah berhasil memberikan kinerja satu tahun sebesar 5,72 % out perform terhadap infovesta money market fund index yang mencerminkan kinerja rata-rata reksa dana pasar uang yang ada di industri, dengan kinerja sebesar 5,13% (Infovesta.com, 13 April 2020).

        "Jadi, tetaplah berinvestasi, meski pasar sedang terkoreksi. Optimalkan hasil investasi Anda, melalui investasi pada Danareksa Seruni Pasar Uang II," tutup Marsangap.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: