Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universatas Indonesia (FKM UI) Ascobat Gani, meminta masyarakat untuk mengikuti imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk tidak melakukan mudik di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Sebab, ia menilai jika masyarakat masih ngeyel untuk tetap mudik, maka prediksi akhir wabah corona bisa bergeser mundur satu sampai dua bulan.
"Bergeser tergantung perilaku masyarakat, yang dulu sudah bikin kan akhir April, itu kan asumsinya masyarakat patuh, tapi sekarang lihat patuh nggak masyarakat," katanya, Rabu (22/4/2020).
Baca Juga: GP Ansor Dukung Kebijakan Larangan Mudik Lebaran
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Sudah Ada 600 Ribu Warga yang Mudik ke Jateng, 6,4 Juta-nya Belum
Lanjutnya, ia mengatakan bila masyarakat tetap berkeras untuk mudik, maka akan ada epicentrum-epicentrum penyebaran corona bermunculan.
Menurutnya, hal tersebut menjadikan para tenaga medis di rumah sakit tidak akan sanggup menangani semua kasus.
"Nanti kita takut seperti Ekuador itu, mayat bergelimpangan di rumah sakit, di jalan, nggak ada dokter, mau begitu? Iya hanya untuk kepentingan mudik begitu ya," tukasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk melarang mudik lebaran tahun 2020 di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Ia menegaskan pelarangan mudik ini untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. "Hari ini saya ingin sampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," katanya, saat membuka Rapat Terbatas melalui video conference di Istana Merdeka, Selasa (21/4).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: