Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar AS Tertekan secara Global, Rupiah Mangkrak di Level Terbawah Asia!

        Dolar AS Tertekan secara Global, Rupiah Mangkrak di Level Terbawah Asia! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar dolar AS bergerak tertekan di hadapan mata uang global, kecuali franc, baht, dan rupiah. Secara bersamaan, mata uang global membuat dolar AS tak berdaya di zona merah, misalnya dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Hampir semua mata uang Asia juga ikut menekan dolar AS, yakni dolar Taiwan, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, dan yuan

        Baca Juga: Indika Energy Rilis Jadwal Bagi-Bagi Duit Rp465 Miliar, Pemegang Saham Bersiap Dapat Durian Runtuh!

        Baca Juga: Rupiah Paling Merana Se-Asia, Sederet Sentimen Global Enggan Berpihak Padanya?

        Sementara itu, nilai tukar rupiah hingga kini bertahan di level bawah, baik secara regional maupun global. Sampai dengan pukul 14.20 WIB, rupiah melemah -0,52% ke level Rp15.480 per dolar AS. Bahkan, beberapa saat sebelumnya, rupiah ambruk hingga ke level Rp15.505 per dolar AS.

        Baca Juga: Bisnis Otomotif hingga Pembiayaan Macet, Laba Grup Tunas Ridean Amblas 22% Jadi Rp125 Miliar

        Minimnya sentimen membuat rupiah juga masih terjebak dalam tekanan dolar Australia (-1,61%), poundsterling (-1,10%), dan euro (-0,71%).

        Ditambah lagi, rupiah tak mampu menguat di hadapan satu mata uang pun di Benua Kuning. Rupiah harus berada di nasib yang kurang baik ketika regional berpesta atas keunggulan terhadap dolar AS. Sulit melawan, rupiah harus mengakui kekalahan atas yen (-0,84%), dolar Singapura (-0,80%), dolar Taiwan (-0,72%), won (-0,64%), yuan (-0,64%), ringgit (-0,51%), dolar Hong Kong (-0,50%), dan baht (-0,32%).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: