Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Corona Bawa Berkah Bagi Petani Kaki Gunung Rinjani, Ekspor Cabai ke Jepang Sampai 8,4 Ton!

        Corona Bawa Berkah Bagi Petani Kaki Gunung Rinjani, Ekspor Cabai ke Jepang Sampai 8,4 Ton! Kredit Foto: Kementan
        Warta Ekonomi, Bogor -

        COVID-19 mendatangkan 'durian runtuh' bagi sektor holtikultura, sebab permintaan masyarakat terhadap buah dan sayuran melonjak signifikan.

        Salah satu pihak yang mendapat berkah lonjakan permintaan itu ialah petani cabai di Kaki Gunung Rinjani, Lombok. Bahkan, permintaannya tak hanya datang dari pasar lokal, tetapi juga pasar internasional.

        Bahkan, masyarakat setempat, terutama yang kehilangan mata pencaharian, banyak terbantu dengan meningkatnya permintaan ekspor cabai ke Jepang. "Mereka kami berdayakan untuk bantu sortasi dan pemetikan pangkal cabai. Kami harus menyiapkan 8,4 ton cabe untuk pengiriman ke Jepang," ujar Ketua Kelompok Tani setempat, Etty Suryaningsih, melalui keterangan Kementerian Pertanian (Kementan), Kamis (30/4/2020).

        Baca Juga: Kena Hantam Corona, Travel Umrah Terpaksa Banting Setir

        Etty mengatakan, kendati tengah dilanda pandemi Covid-19, permintaan ekspor cabe tetap stabil. “Minggu lalu kami juga baru mengirim 6 ton ke Jepang dalam bentuk beku melalui PT Surya Elok Sejahtera," tambahnya.

        Dirinya mengungkapkan, warga amat bersemangat ketika dilibatkan untuk membantu memenuhi permintaan mitra eksportir kelompok Putri Rinjani. Etty sangat menekankan pentingnya kualitas kepada semua anggotanya. Sehingga produk mereka dikenal dan dicari oleh mitra eksportirnya. Bahkan, selain cabai, mutu manggis yang mereka kirim terkenal tidak pernah ditolak oleh importir di negara tujuan. 

        "Kami bersyukur pembeli dari negara seperti Cina pernah langsung mencari ke sini. Saya mengutamakan mutu, sehingga saya berharap mendapatkan harga yang pantas. Buyer yang menawar dengan harga rendah selalu saya tolak, karena petani harus mendapatkan hasil yang sepadan," lanjut Etty. Selain cabe besar dan manggis, mereka juga memenuhi permintaan cabe merah keriting dan empon-empon untuk diekspor ke Eropa dan Jepang, serta gula aren ke Jepang.

        Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik, berbesar hati melihat apa yang diupayakan Kementan berdampak positif pada pelaku usaha hortikultura. "Kita harus bisa menjaga kepercayaan yang sudah susah payah dibangun, terutama menjaga dan meningkatkan mutu produk agar ekspor bisa terus berkelanjutan,” ungkapnya.

        Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, meminta kepada semua jajarannya agar mendukung kegiatan kelompok tani Putri Rinjani. Utamanya agar dapat mendukung upaya gerakan tiga kali lipat ekspor (GraTiEks) produk hortikultura yang digaungkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia berharap, kelompok tani lainnya memiliki semangat yang sama. “Salah satunya mengutamakan mutu hasil produknya dengan menerapkan praktek budidaya yang baik dan benar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: