Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Impulsif, Industri Sawit Tetap Produktif dan Kondusif

        Bukan Impulsif, Industri Sawit Tetap Produktif dan Kondusif Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah pandemi Covid-19, pelaku industri perkebunan kelapa sawit terus berupaya memenuhi kebutuhan pangan dan non-pangan masyarakat lokal dan global. Oleh karena itu, kegiatan industri kelapa sawit mulai dari sektor hulu hingga hilir tetap beroperasi normal.

        Ketua Bidang Komunikasi Gapki, Tofan Mahdi mengatakan, "Sampai saat ini, kondisi operasional perkebunan maupun pabrik kelapa sawit masih berjalan dengan normal."

        Tofan menambahkan bahwa Gapki belum menerima laporan yang menyatakan ada kendala di lapangan. Sampai sejauh ini, dapat dipastikan bahwa industri kelapa sawit masih aman dari dampak Covid-19.

        Baca Juga: Covid-19 Menghadang, Daya Saing Minyak Sawit Tetap Cemerlang!

        Berkaca pada industri minyak yang jatuh terpukul, Tofan mengungkapkan bahwa situasi pada bisnis minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) agak berbeda. Hal ini terjadi mengingat permintaan terhadap minyak sawit sebagai bahan kebutuhan pangan dan non-pangan terbilang tinggi.

        Merujuk pada tren harga, kondisi saat inipun masih jauh lebih baik dibandingkan situasi yang sama pada 2019 lalu. Lebih lanjut Tofan menegaskan bahwa dengan penerapan protokol yang ketat, pelaku usaha komoditas strategis nasional optimistis bahwa industri kelapa sawit akan tetap aman.

        Dalam kesempatan yang sama, Ketua Gapki Cabang Jambi, M Tidar Bagaskara juga menegaskan bahwa di lapangan tidak ada dampak yang signifikan terhadap industri kelapa sawit. Harga tandan buah segar (TBS) masih bagus. Turun naiknya harga di Jambi masih mengikuti tren normal dan bukan terdampak Covid-19.

        Tidar menjelaska per hari ini, harga TBS di Jambi berkisar di angka Rp1.400 – Rp1.600 per kg. Tidak hanya itu, Tidar juga menegaskan bahwa dari 160 perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Jambi, Gapki Jambi belum mendapat informasi mengenai penutupan ataupun kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).

        "Kondisi masih sangat sehat. Alhamdulillah. Semoga keadaannya tetap baik walaupun situasinya berat," tegasnya.

        Kendati demikian, pengusaha kelapa sawit tetap menerapkan protokol yang ketat baik di tahap perawatan, panen maupun pengolahan. Tidar menambahkan Gapki Jambi juga aktif berkomunikasi dengan pemerintah daerah guna mencegah dan mengatasi dampak Covid-19.

        Baca Juga: Usut Ulang Batas 3-MCPD Minyak Sawit!

        Ia menjelaskan, dari sisi produksi di kebun, pabrik hingga pendistribusian melalui akses angkutan pelabuhan tidak ada kendala.

        "Aktivitas pasokan CPO ke tangki timbun di Pelabuhan Talang Duku di Muarojambi tak ada hambatan, semuanya lancar seperti biasanya. Mengingat produk kelapa sawit termasuk bahan pokok, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah supaya tidak ada hambatan dalam distribusi CPO," ungkap Tidar.

        Terakhir, Tidar mengatakan bahwa dengan kelancaran distribusi CPO, maka bisnis ini akan tetap bagus mengingat kelapa sawit merupakan tulang punggung ekonomi masyarakat Jambi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: