Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tentara Ethiopia Klaim Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Pesawat Pembawa Bantuan Corona

        Tentara Ethiopia Klaim Bertanggung Jawab atas Jatuhnya Pesawat Pembawa Bantuan Corona Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Addis Ababa, Ethiopia -

        Ethiopia mengakui pihaknya berada di balik insiden jatuhnya sebuah pesawat milik pribadi Kenya di Somalia awal pekan ini. Insiden itu mengakibatkan kematian enam orang di dalamnya.

        Dalam sebuah pernyataan yang dirilis kepada Uni Afrika (AU) pada Sabtu (9/5/2020), militer Ethiopia mengatakan bahwa pesawat itu ditembak jatuh pada Senin (4/5/2020) oleh pasukan Ethiopia yang melindungi sebuah kamp pengungsi di Kota Bardale, Somalia barat daya.

        Baca Juga: Memprihatinkan! Krisis Pangan, Wabah Belalang dan Pandemi Corona Ancam Ethiopia

        Pesawat itu membawa pasokan kemanusiaan dan medis untuk membantu negara Somalia memerangi penyebaran virus corona ketika ditembak jatuh di Bardale, sekira 300 km di barat laut Ibu Kota Somalia, Mogadishu.

        Tentara Ethiopia salah mengira bahwa pesawat itu akan melakukan "misi bunuh diri” karena mereka belum diberitahu tentang "penerbangan yang tidak biasa" dan pesawat terbang rendah, demikian keterangan dalam pernyataan itu.

        "Karena kurangnya komunikasi dan kesadaran, pesawat itu ditembak jatuh," kata militer Ethiopia sebagaimana dilansir Al Jazeera, Senin (11/5/2020).

        "Insiden itu ... akan membutuhkan tim investigasi kolaboratif timbal balik dari Somalia, Ethiopia dan Kenya untuk lebih memahami kebenarannya."

        Kenya menyatakan keterkejutannya atas insiden itu pada awal pekan ini, mengatakan misi pesawat tersebut adalah untuk membantu Somalia dalam mengatasi pandemi virus corona.

        Tentara dari Ethiopia dan Kenya termasuk di antara mereka yang dikerahkan ke Somalia sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian AU untuk memerangi kelompok bersenjata al-Shabab.

        Penembakan pesawat itu terjadi di tengah hubungan yang tegang antara Kenya dan Somalia.

        Bulan lalu, Kenya menuduh pasukan Somalia melakukan "serangan tidak beralasan" di perbatasannya dekat Mandera, sebuah kota pos utara, menggambarkan insiden itu sebagai sebuah provokasi.

        Somalia, sementara itu, telah lama menuduh tetangganya yang lebih besar ikut campur dalam urusan internalnya, sesuatu yang disangkal Kenya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: