Juru Bicara Menteri Pertahanan dan Keamanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan bahwa Indonesia tidak memihak ke China maupun Amerika Serikat di konflik Laut China Selatan (LCS).
Menurutnya, apabila memihak ke salah satu negara maka akan berbahaya ke Indonesia. Wilayah Indonesia bisa menjadi medan perang bagi China dan Amerika.
"Kalau sampai kemudian kita jadi proxy maka kawasan kita akan jadi battle ground. Jadi kawasan perang. Jangan lupa lho, banyak negara super power jarang sekali mereka melakukan perang atau battle ground-nya di negara mereka sendiri," ujarnya dalam diskusi online, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga: Amien Rais Beberkan 'Rahasia'-nya ke Dahnil Anzar
Baca Juga: Prabowo Dijodohkan sama Sahabat Sandi: Top Deh Capres Wapres 2024
"Yang jelas gini, kita tidak akan jadi proxy, proxy manapun. Kita tidak punya keterkaitan dengan pakta pertahanan di manapun. Dengan siapapun. Jadi kita bebas aktif dengan (konflik China dan Amerika) itu," lanjutnya.
Lanjutnya, ia mengatakan ketimbang memihak satu pihak, menurut dia, Indonesia justru ingin menginisiasi perdamaian diantara kedua negara.
"Nah dalam perspektif Pak Prabowo dalam diplomasi pertahanan hari ini, yang harus dilakukan Indonesia ketika komunikasi dengan negara kawasan itu bagaimana membangun collective security sistem," ujarnnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil