Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Petinggi Facebook Bujuk Bos Pengiklan Agar Keluar Boikot, Panik?

        Petinggi Facebook Bujuk Bos Pengiklan Agar Keluar Boikot, Panik? Kredit Foto: KrAsia
        Warta Ekonomi, Bogor -

        Lebih dari 400 merek, termasuk Coca-Cola dan Starbucks mencabut iklan dari Facebook pada Rabu (1/7/2020), setelah kegagalan diskusi terakhir untuk menghentikan boikot terhadap ujaran kebencian di jejaring sosial itu.

        Kelompok-kelompok hak sipil Amerika Serikat (AS) telah meminta perusahaan multinasional membantu menekan Facebook mengambil langkah konkret dalam memblokir ujaran kebencian setelah masyarakat nasional mulai sadar terhadap isu rasisme di negara itu.

        "Eksekutif Facebook, meliputi Wakil Presiden Solusi Bisnis Global Carolyn Everson, Direktur Kebijakan Publik Neil Potts, mengadakan setidaknya dua pertemuan dengan para pengiklan pada Selasa (30/6/2020), jelang boikot yang rencananya bakal berjalan sebulan ke depan," kata tiga sumber internal, dikutip dari Reuters.

        Baca Juga: Halo Pengguna Android, Cepat Hapus 25 Aplikasi yang Curi Data Ini

        Baca Juga: AS Nyatakan Teknologi Huawei-ZTE Bahaya, Bakal Setop Pakai??

        Namun, eksekutif tak memberi rincian baru soal rencana perusahaan dalam menangani ujaran kebencian, menurut sumber itu. Menurut eksekutif di agensi iklan yang terlibat dalam diskusi, pembicaraan tersebut sama sekali belum membuahkan apapun.

        Sebagai gantinya, juru bicara Facebook telah membeberkan kabar yang cukup besar.  Ia berujar, "Kepala Eksekutif Facebook, Mark Zuckerberg telah setuju untuk bertemu dengan penyelenggara boikot."

        Kelompok-kelompok hak sipil AS, termasuk Liga Antipencemaran Nama Baik, NAACP, dan Color of Change memulai kampanye 'Hentikan Kebencian untuk Keuntungan' setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal akibat ulah polisi kulit putih pada bulan lalu.

        Mereka menuntut Facebook mengizinkan orang-orang yang mengalami pelecehan yang parah, untuk bicara dengan karyawan Facebook. Tuntutan lainnya meminta Facebook mengembalikan uang kepada merek yang iklannya muncul di sebelah konten yang menyinggung.

        Awal pekan ini, Facebook mengklaim bakal mengajukan audit kontrol ujaran kebencian, juga berniat memberi label konten yang layak ataupun yang melanggar kebijakan--serupa dengan kebijakan Twitter.

        Menurut sumber yang meminta syarat anonimitas, para eksekutif Facebook telah menghubungi para kepala eksekutif, anggota dewan, dan kepala pemasaran dari pengiklan besar demi membujuk mereka agar keluar dari boikot.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: