Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Warga Wilayah Anies: Lebih Pilih Kena Corona daripada Kelaparan

        Warga Wilayah Anies: Lebih Pilih Kena Corona daripada Kelaparan Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi -

        Apakah memilih lapar atau tertular corona? Sebagian warga DKI Jakarta lebih memilih tertular corona. Sikap ini tergambar dari hasil survei yang dilakukan Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

        Survei itu dilakukan NTU bersama organisasi Lapor Covid-19. Pengumpulan data dilakukan dari 29 Mei-20 Juni 2020. Jumlah responden sebanyak 206.550 dan yang dinyatakan valid 154.471 orang. Hasilnya, 16 persen warga ibu kota rela tertular Covid-19 demi memenuhi kebutuhan ekonomi.

        "Ada 11 persen (rela), empat persen sangat rela," kata pakar Sosiologi NTU Sulfikar Amir, belum lama ini.

        Baca Juga: Gak Main-Main, Anies Baswedan dalam Ancaman...

        Kemudian, 23 persen menyatakan mungkin rela tertular Covid-19 agar penghasilan mereka tidak terganggu. Sedangkan, sebanyak 37 persen menyatakan tidak rela dan 27 persen sangat tidak rela. Ditanya mana yang lebih penting, kesehatan atau ekonomi? Sebanyak 81 persen responden menyatakan keduanya sama-sama penting. Akan tetapi, 16 persen dari responden mengatakan lebih penting ekonomi daripada kesehatan.

        "Yang perlu kita garis bawahi di sini, ada 16 persen responden menganggap faktor ekonomi lebih penting dan jauh lebih penting," ucap Sulfikar.

        Kelompok rela tertular ini, lanjut Sulfikar, harus menjadi perhatian Pemprov DKI. Pasalnya, kelompok tersebut kemungkinan besar akan menjadi penyebar Covid-19 yang aktif mengingat persepsi kebutuhan ekonomi jauh lebih besar daripada kebutuhan kesehatan.

        Ada tiga kelompok terbesar yang menyatakan rela tertular, yaitu pekerja harian, lembaga nonprofit, dan pengangguran. Sebab itu, Sulfikar mengingatkan pemerintah bisa memperhatikan kesejahteraan ekonomi mereka yang rela tertular Covid-19.

        Hasil lain dari survei tersebut juga menunjukkan, mayoritas warga DKI percaya diri tak akan tertular virus dari Wuhan itu.

        "Mereka menganggap risiko terjangkit Covid-19 itu sangat kecil. Pada level individu itu sekitar 77 persen mereka menganggap tidak akan terkena corona. Sangat kecil kemungkinan untuk terkena," imbuhnya.

        Mirisnya, pada level tertular dengan orang terdekat seperti keluarga pun tak dihiraukan. Responden menganggap kemungkinan kecil tertular dari keluarga atau orang terdekat. "Pada level orang sekitar (terdekat), itu sama angkanya sekitar 76 persen menanggap kemungkinan sangat kecil," sebut Sulfikar.

        Angka yang hampir sama juga terlihat dari jawaban responden ketika ditanya seberapa besar kemungkinan orang di lingkungan seperti tetangga dan tempat tinggal menularkan Covid-19. "70 persen menyatakan, kemungkinan tertular sangat kecil," tukas dia.

        Kepercayaan diri warga DKI yang merasa tidak akan tertular Covid-19 bisa jadi diakibatkan karena banyak dari mereka yang tidak mengetahui orang di sekitar lingkungannya pernah terkena Covid-19. Sebanyak 94 persen responden menjawab tidak kenal orang yang pernah kena Covid-19.

        "Jadi, mayoritas orang di Jakarta, itu bisa jadi persepsi itu (kemungkinan kecil tertular) karena tidak pernah melihat orang di sekitar terkena Covid-19," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: