Cara Menghitung Dana Darurat yang Ideal untuk Single hingga Keluarga
Dana darurat adalah salah satu elemen dasar dalam perencanaan keuangan. Dana ini berfungsi sebagai perlindungan finansial saat menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau kerusakan aset.
Tanpa dana darurat, seseorang berisiko harus mengambil langkah darurat, seperti menjual aset, mencairkan investasi, atau bahkan berutang. Hal tersebut dapat membuat beban keuangan yang lebih besar, terutama jika utang tersebut memiliki bunga tinggi.
Besarnya dana darurat tergantung pada situasi kehidupan seseorang, seperti status pernikahan dan jumlah tanggungan. Berikut adalah rumus sederhana untuk menghitung kebutuhan dana darurat:
Single (Belum Menikah):
Dana darurat ideal adalah 6 kali pengeluaran bulanan rutin.
Contoh: Jika pengeluaran bulanan Rp10 juta, maka dana darurat yang diperlukan adalah Rp10 juta × 6 = Rp60 juta.
Baca Juga: 10 Tips Sukses ala 'CT Way' dari Chairul Tanjung
Menikah (Tanpa Anak):
Dana darurat ideal adalah 12 kali pengeluaran bulanan rutin.
Contoh: Jika pengeluaran bulanan Rp10 juta, maka dana darurat yang diperlukan adalah Rp10 juta × 12 = Rp120 juta.
Menikah (Dengan Anak):
Dana darurat ideal adalah 18 kali pengeluaran bulanan rutin.
Contoh: Jika pengeluaran bulanan Rp10 juta, maka dana darurat yang diperlukan adalah Rp10 juta × 18 = Rp180 juta.
Gunakan dana darurat hanya untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan tak terduga. Hindari menggunakan dana ini untuk kebutuhan konsumtif atau yang sudah direncanakan sebelumnya, seperti liburan atau membeli barang baru.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement