Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Fahri Sebut Lobster Gak Bakal Punah, Ferdinand Gak Terima, Sampai

        Fahri Sebut Lobster Gak Bakal Punah, Ferdinand Gak Terima, Sampai Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dengan tegas membantah pendapat Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah yang menyebut kepunahan lobster adalah fiksi semata.

        Menurut dia, kepunahan lobster bisa terjadi jika diekspor sejak dari benihnya. "Hmm Bang Fahri logikanya bukan begitu bang, minyak itu energi yang masanya ada dan terus menuju pergantian sumber energi. Minyak habis, muncul energi baru. Lobster habis? Ya punah bang. Lagipula, kenapa ekspor benih? Kenapa tidak budidaya dan ekspor setelah besar?" tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Selasa (7/7/2020).

        Baca Juga: Ekspor Benih Lobster Diizinkan, Orang Demokrat: Anies yang Untung

        Baca Juga: Fahri Hamzah Dukung Kebijakan Ekspor Benih Lobster, Katanya...

        Sebelumnya, Fahri Hamzah dengan terbuka menyetujui langkah Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) yang mengekspor benih lobster.

        Bahkan, Fahsi menyebut lobster adalah bisnis yang berpihak pada nelayan miskin. "Lobster itu produksi (netas) rutin. Minyak dan mineral perlu jutaan tahun. Kok enggak dilarang? Tambang bisnisnya orang kaya. Lobster bisnisnya nelayan miskin, kok rakyat dilarang? Laut itu luas, 3 kali daratan. Punah itu fiksi yang tidak adil bagi nelayan," cuitnya Minggu lalu.

        Diketahui  juga, Menteri Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengajak masyarakat untuk melihat Permen KP Nomor 12 tahun 2020 tidak hanya dari sisi ekspor benih lobster. Karena lahirnya permen tersebut untuk mendorong budidaya lobster nasional yang selama ini terhambat karena larangan mengambil benih lobster.

        "Prioritas pertama itu budidaya, kita ajak siapa saja, mau koperasi, korporasi, perorangan silahkan, yang penting ada aturannya. Pertama harus punya kemampuan berbudidaya. Jangan tergiur hanya karena ekspor mudah untungnya banyak. Nggak bisa," ujar Menteri Edhy dalam keterangan persnya di Jakarta, Minggu (5/7/2020).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: