Grup APRIL kembali menunjukkan komitmennya dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Kali ini, Sistem Manajemen Energi di pabrik pulp dan kertas APRIL berhasil diakui penerapannya melalui sertifikasi ISO 50001:2018 dari SGS Indonesia, lembaga sertifikasi independen yang terakreditasi oleh Accredia yang berbasis di Italia.
Sertifikasi ini menandakan bahwa Sistem Manajemen Energi dalam proses produksi pulp dan kertas di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berjalan secara efektif, hemat energi dan biaya, serta bermanfaat bagi lingkungan.
Baca Juga: Restorasi Ekosistem Riau Terus Memperbaiki Hutan Rawa Gambut Utuh Terbesar di Sumatera
Sertfikasi ISO 50001:2018-Sistem Manajemen Energi-merupakan pedoman yang strategis untuk membantu perusahaan dalam menempatkan sistem manajemen energi secara tepat dan menggunakan energi secara lebih efektif dan efisien. Seperti pada sertifikasi sistem manajemen lainnya, ISO 50001 mengikuti proses "Plan-Do-Check-Act" cycle untuk perbaikan yang berkelanjutan.
Penerapan ISO 50001 yang efektif di area operasional akan berkontribusi pada minimalnya dampak terhadap lingkungan dan peningkatan reputasi perusahaan. Di saat yang sama, sistem manajemen energi yang efektif juga dapat menurunkan biaya operasional dan meningkatkan daya saing perusahaan.
Chief Operation Officer (COO) PT RAPP Eduward Ginting menyambut baik pencapaian sertifikasi ISO 50001:2018 untuk Sistem Manajemen Energi ini. Penggunaan energi yang efektif dan efisien sudah menjadi fokus PT RAPP sejak awal dengan menjadikannya sebagai salah satu tolok ukur kinerja perusahaan. Kinerja energi ini akan terus ditingkatkan seiring dengan perkembangan perusahaan dan teknologi. Eduward juga menuturkan bahwa PT RAPP terus melakukan tinjauan berkala terhadap kinerja energi dan penyempurnaan yang berkelanjutan dalam hal efisiensi energi di seluruh bagian perusahaan.
Hingga saat ini, Grup APRIL telah mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menggunakan dan mengubah energi yang didapatkan dari limbah proses produksinya menjadi biofuel. Penggunaan sumber energi terbarukan ini mencakup 80,7% dari total kebutuhan energi Grup APRIL sehingga dapat mengurangi emisi.
Kontributor paling signifikan untuk produksi bahan bakar terbarukan di PT RAPP adalah pengoperasian ketel uap pemulihan (recovery boiler), salah satu unit terbesar di dunia yang mengolah energi dari lindi hitam (black liquor) yang berasal dari proses pembuatan pulp dan mengubahnya menjadi energi yang setara dengan 390 MW per tahun. Energi dari ketel uap ini dan dua ketel uap pemulihan lainnya digunakan guna menghasilkan uap untuk pembangkit listrik dan dalam proses pengeringan untuk produksi kertas.
Efisiensi energi lebih lanjut juga dicapai melalui pemanfaatan metanol, di mana metanol diperoleh melalui proses penyulingan dan penguapan (evaporasi) yang melibatkan lindi hitam. Hasil proses ini digunakan kembali di dalam tungku pembakaran sehingga turut mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
"Dengan adanya efisiensi energi, perusahaan tidak hanya memenuhi kebutuhan untuk operasional saja. Namun, sebanyak 3% atau sekitar 15 MW dialirkan juga ke jaringan listrik lokal untuk menyediakan sumber energi tambahan kepada masyarakat sekitar," ujar Eduward.
Seluruh upaya yang dilakukan APRIL ini sejalan untuk mendukung tercapainya tujuan #12 dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yakni produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab. APRIL memang diketahui menjadi salah satu perusahaan yang terdepan di Indonesia dalam membantu menyukseskan agenda PBB tersebut hingga 2030.
Upaya bisnis berkelanjutan yang dilakukan Grup APRIL tersebut juga sejalan dengan prinsip 5 C yang diterapkan grup bisnis RGE, yakni Good for Company, Good For Climate, Good for Community, dan pada akhirnya akan Good for Customer dan Good for Country.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: