Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Reklamasi Ala Ahok Haram, Kalau Versi Anies Jadi Halal?

        Reklamasi Ala Ahok Haram, Kalau Versi Anies Jadi Halal? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pegiat media sosial Denny Siregar memberikan sindiran kepada Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin yang menyebut reklamasi Ancol versi Gubernur Anies Baswedan sangat brilian karena bertujuan untuk mengatasi banjir.

        Diketahui, sebelumnya PA 212 merupakan kelompok pendukung Anies di Pilkada DKI 2017 lalu lantang menolak reklamasi ala Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. 

        "Kalau @basuki_btp yang reklamasi, jadi haram. Kalau @aniesbaswedan jadi brilian..," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Selasa (14/7/2020).

        Baca Juga: Anies Kena sama PSI: Berkhianat, Sekarang Pakai Isu Agama Lagi

        Baca Juga: Kesal Warganya Bandel, Anies Ancam Tutup Kegiatan Ekonomi Lagi!

        Sambungnya, "Semua emang tergantung tabokannya...," cetusnya.

        Diketahui sebelumnya, Novel Bamukmin memberikan dukungan penuh kepada Anies terkait perluasan kawasan Taman Impian Jaya Ancol seluas 120 hektare dan Dunia Fantasi (Dufan) sebesar 35 hektare.

        "ACTA selaku yang mendukung dan mengawal Anies dalam pilkada serta pernah siap menjadi partner hukum di luar institusi Pemda DKI Jakarta, itu sendiri sampai saat ini kami masih siap untuk mengawal proses reklamasi brilian Anies ketika berhadapan dengan proses hukum," kata Novel dalam keterangannya, Minggu (12/7).

        Menurutnya, ide Anies untuk menyelesaikan banjir dengan reklamasi Ancol merupakan ide yang brilian. 

        "Reklamasi versi Anies brilian banget karena selama ini dari beberapa gubernur belum pernah tuntas terhadap permasalahan endapan atau lumpur yang semakin meninggi yang terjadi dalam dasar sungai-sungai dan waduk-waduk yang ada di Jakarta sehingga semakin hari, keadaan sungai sungai dan waduk-waduk menjadi dangkal yang bertambah minin dalam menerima debit air yang ada," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: