Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Di Tengah Corona, China Cetak Miliarder Baru Lewat Rokok Elektrik

        Di Tengah Corona, China Cetak Miliarder Baru Lewat Rokok Elektrik Kredit Foto: Foto/Medical Xpress
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Di tengah pandemi corona, industri rokok elektrik atau vape kedatangan miliarder baru dari Negeri Tirai Bambu. Tren vape belakangan yang mengganti konsumsi rokok kretek dan putih membawa perusahaan ini menjadi raksasa baru di China.

        Ia adalah Chen Zhiping dan Xiong Shaoming yang menjadi miliarder baru dunia. Dan perusahaannya, Smoore International Holdings berhasil meraup keuntungan yang besar saat melakukan aksi penawaran umum perdana (IPO) pada Jumat (10/7/2020) di Hong Kong Stock Exchange.

        Baca Juga: 83 Miliarder Dunia Memohon Pajaknya Dinaikkan untuk Atasi Corona

        Sebagaimana dilansir dari Forbes di Jakarta, Rabu (15/7/2020) harga saham Smoore berhasil ditutup lebih tinggi dua kali lipat dari harga saham yang ditetapkan yakni ditutup pada level 31,00 dolar Hong Kong per lembar saham.

        Nilai tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari harga awal yang ditetapkan yakni 12,40 dolar Hong Kong. Kenaikan tersebut membuat nilai valuasi perusahaan kini mendekati USD23 miliar (Rp324,3 triliun).

        Meroketnya valuasi perusahaan juga mengangkat kekayaan pemegang saham terbesar, Chen Zhiping dan Xiong Shaoming. Kepemilikan saham CEO Smoore Chen Zhiping pada penutupan sesi perdagangan pekan lalu mencapai hampir USD8 miliar Rp 112,8 triliun.

        Sementara saham yang dipegang Direktur Eksekutif perusahaan Xiong Shaoming bernilai USD1,2 miliar (Rp16,9 triliun).

        Sejak berdiri pada tahun 2009, Smoore telah memasok komponen rokok elektrik kepada beberapa pelanggan besar seperti Japan Tobacco, American Tobacco dan lain sebagainya.

        Tahun lalu, Smoore juga berhasil meraup pendapatan sebesar USD300 juta. Jumlah tersebut didapat lewat angka penjualan yang meningkat dari 3,4 miliar yuan pada 2018 menjadi 7,6 miliar yuan.

        Penjualan vape di pasar global ditengarai akan terus tumbuh sebesar 22,7 persen setiap tahunnya, dari USD 6,7 miliar di 2019 menjadi USD 22,7 miliar pada 2024.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: