Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tersangkut Patgulipat Bisnis Lobster, Fahri Malah Serang Susi

        Tersangkut Patgulipat Bisnis Lobster, Fahri Malah Serang Susi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyebut kebijakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melarang nelayan menangkap benih lobster (benur) sebagai sebuah kesalahan fatal.

        "Melarang nelayan menangkap sumber daya kelautan, apalagi yang bernama benur lobster itu, satu kekeliruan yang fatal sekali," ujar Fahri Hamzah dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk “Polemik Lobster: Untungkan Rakyat atau Pengusaha?” di Media Center Parlemen, Senayan, Jakarta, yang diikuti Fahri Hamzah secara virtual, Kamis (16/7/2020).

        Baca Juga: Bang Fahri Komentar Bijak, Bungkam Tukang Nyinyir: Jangan Cemooh!

        Ia menilai ukuran sukses Menteri Pertanian yaitu jika petaninya gembira. Bagi Menteri Perdagangan, ukuran kesuksesannya jika pedagangnya gembira.

        "Kalau Menteri Kelautan Perikanan, nelayannya happy, tentu dia sukses. Tapi kalau ada menteri di sektor, kemudian didemo oleh stakeholder terbesarnya, seharusnya ada evaluasi," kata pengusaha lobster itu.

        Menurut Fahri, di era Susi Pudjiastuti ada provokasi dan kampanye yang luar biasa sehingga membuat akal buntu dan tidak berhasil menemukan apa yang sebenarnya terjadi.

        Fahri mengatakan, sebagai pensiunan penyelenggara negara yang masuk ke sektor masyarakat dan swasta, dia mendapatkan banyak laporan soal kesalahan kebijakan pemerintah di masa yang lalu.

        "Saya kira terkait lobster ini yang terjadi pada masa lalu menurut hemat saya adalah kalahnya akal sehat oleh kampanye media yang berlebihan sehingga tingkah dari pejabat kementerian itu, seolah-olah benar, hanya karena dia membangun popularitas yang luar biasa," katanya.

        Sebelumnya, nama Fahri Hamzah tersangkut dalam patgulipat bisnis ekspor benih lobster. Bersama sejumlah politikus Gerindra, perusahaannya yakni PT Nusa Tenggara Budidaya mendapat konsensi ekspor dari Menteri Kelautan Edhy Prabowo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: