Ketika China Terpojok Oleh Armada Gabungan AS-Australia-Jepang
Eskalasi ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan dipastikan bakal semakin meninggi akhir pekan ini. Sebab, koalisi tiga Angkatan Laut Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, akan menebar ancaman kepada China. Ya, armada tempur tiga negara siap menggelar latihan di Laut Filipina
Dalam laporan yang dikutip dari Japan Today, pasukan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang akan ikut dalam latihan militer trilateral bersama Angkatan Laut Amerika (US Navy) dan Angkatan Laut Australia (Royal Australian Navy). Latihan militer gabungan ini dijadwalkan akan dimulai Minggu (23/7/2020).
Baca Juga: Menyetop Klaim China Atas Laut China Selatan, Langkah Pertama...
Kawasan perairan Indo-Pasifik akan bergemuruh lantaran sederet kapal perang milik Amerika, Australia, dan Jepang, bakal melintasi wilayah tersebut.
Di sisi lain, pemerintah dan armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China diprediksi bakal murka melihat latihan perang gabungan ini.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menegaskan bahwa latihan perang ini adalah kesempatan untuk menekankan komitmen tiga negara, terkait keamanan dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
"(Latihan tempur menekankan komitmen tiga negara) dalam menciptakan strategi Indo-Pasifik bebas dan terbuka," ucap Abe.
Sementara itu, Komandan Divisi Pengawal ke-4 Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, Kapten Yusuke Sakano, menyebut pihaknya mendapat keuntungan dari latihan ini. Latihan perang bersama Amerika dan Australia adalah langkah penting bagi Jepang, serta menjadi kontribusi besar bagi keamanan dan perdamaian Indo-Pasifik.
"Saya percaya memperkuat kerjasama dengan Angkatan Laut Amerika dan Angkatan Laut Australia adalah langkah penting bagi Jepang, dan juga berkontribusi pada kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Sakano.
"Pengalaman dalam latihan ini akan memberi kami keuntungan taktis dan operasional, serta membuat persahabatan kami lebih kuat. Di samping latihan bersama, kami dengan kedua angkatan laut memiliki pemikiran yang sama," katanya.
Mengutip data dari CNN, yang menyebut Angkatan Laut Amerika sudah melakukan latihan tempur lebih dulu.
Armada tempur Angkatan Laut Amerika yang terdiri dari dua kapal penjelajah, dua kapal perusak, dan yang utama dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, masih berada di Laut China Selatan dalam rangkaian latihan perang di kawasan tersebut.
Latihan perang armada laut Amerika adalah respons dari unjuk kekuatan armada tempur China. Sebab pada awal bulan ini, Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China sudah lebih dulu menggelar latihan tempur di Laut China Selatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto